Pemkab Sleman Tutup Sementara Objek Wisata Alam Plunyon dan Kalikuning, Ini Alasannya

objek wisata Plunyon ditutup sementara

Galih Priatmojo
Jum'at, 08 Juli 2022 | 21:17 WIB
Pemkab Sleman Tutup Sementara Objek Wisata Alam Plunyon dan Kalikuning, Ini Alasannya
Sejumlah wisatawan saat memasuki Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) objek wisata Kaliurang pada libur Lebaran 2022. Foto ANTARA/HO-Dinas Pariwisata Sleman

SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman menyebutkan penutupan sementara Objek Wisata Alam (OWA) Kalikuning dan Dam Plunyon oleh Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) mulai 7 hingga 14 Juli tidak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan.

"Penutupan sementara itu untuk upaya pemulihan ekosistem, penutupan dengan jangka waktu delapan hari tersebut tidak berpengaruh dengan kunjungan wisatawan," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Aris Herbandang seperti dikutip dari Antara, Jumat (8/7/2022).

Menurut dia, daerah destinasi tersebut secara kewilayahan berada di lereng Gunung Merapi atau Sleman utara yang memiliki banyak destinasi yang variatif dan masih bisa dikunjungi.

"Mulai dari Kaliurang, Bunker Kaliadem, sampai bukit Klangon," katanya.

Baca Juga:Batalkan Bai'at, Sebanyak 19 Anggota Khilafatul Muslimin di Sleman Ikrar Setia kepada NKRI

Ia mengatakan, tujuan dari penutupan destinasi ini untuk upaya konservasi pemulihan ekosistem di kawasan destinasi tersebut.

"Kami yakin bahwa pascapenutupan ini kunjungan wisatawan akan semakin meningkat, karena wisatawan yang datang berkunjung ke destinasi tersebut tidak hanya menikmati keindahan alamnya saja tetapi juga menikmati keragaman dan keasrian ekosistemnya," katanya.

Aris mengatakan masa delapan hari penutupan untuk pemulihan itu akhirnya akan menambah daya tarik tersendiri di OWA Kalikuning dan Plunyon.

"Karena beberapa waktu lalu mungkin sejumlah satwa seperti burung dan yang lainnya merasa terganggu dengan kehadiran banyaknya wisatawan. Oleh karena itu dengan adanya penutupan sampai 14 Juli mereka akan kembali ke habitatnya lagi di kawasan tersebut," katanya.

Ia mengatakan, setelah pembukaan kembali, wisatawan akan bisa menikmati ekosistem destinasi yang sudah dipulihkan dan akan memberikan pengalaman yang sulit dijumpai di objek wisata alam lainnya karena endemik Kalikuning dan Plunyon.

Baca Juga:Tekuk PSS Sleman di Maguwarharjo, Borneo FC Tak Ingin Terlena di Leg Kedua

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak