SuaraJogja.id - Sebuah rumah di wilayah Padukuhan Dabag, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman diduga diganggu adanya makhluk tak kasat mata.
Seorang tetangga pemilik rumah, Heri Malopo mengungkap, kejadian ini dikisahkan oleh Bu Anik, --pemilik rumah--, sudah terjadi pada empat tahun lalu. Situasi itu menghilang dan kemudian terjadi lagi saat ini.
Beberapa peristiwa yang dianggap tak masuk akal antara lain telepon genggam dan kunci mobil penghuni rumah disembunyikan. Piring, gelas, gerabah pecah begitu saja, tanpa diketahui penghuni rumah siapa yang memecahkannya.
"Ornamen di tembok jatuh. Tadi pagi [diduga makhluk halus] tumpahkan botol kecap di lantai dan kasur. Pisau dapur berada di atas tempat tidur," terangnya.
Baca Juga:Seorang Karyawan Ditemukan Meninggal Dunia di Kamar Kos Condongcatur
Heri menambahkan, penghuni rumah hanya pernah mendengar ada suara benda dihantam ke tembok lalu terdengar suara benda pecah.
"Pernah juga menantunya mandi, ada yang mengunci dari luar," kata dia.
Gangguan tersebut lebih kerap terjadi pada siang hari ketimbang malam hari.
"Pernah kami silaturahmi ke sana, berbincang seperti biasa sampai pukul 14.00 WIB. Setelah adzan ashar ada suara pelemparan dari dalam rumah," terangnya.
"Gangguan intens terjadi sejak tiga pekan belakangan ini," imbuhnya.
Rumah yang berada di sebuah komplek perumahan itu, dihuni oleh sang ibu, dua anaknya, menantu, tiga cucu. Sejak kejadian ini terjadi, tidak ada penghuni rumah yang terluka. Mereka juga belum sempat diungsikan.
"Untuk menangani ini, kami sudah lapor ke RT, RW, dan koordinasi dengan kaum desa [tokoh agama]. Ada ikhtiar mendoakan, nanti kami juga mengundang ustadz untuk mendoakan," ucapnya.
Heri menambahkan, selama ini pemilik rumah tak memiliki masalah dengan siapapun.
Peristiwa yang masih belum jelas penyebabnya ini sengaja diviralkan, karena pihaknya ingin ada pembelajaran yang diambil oleh masyarakat.
Yaitu, bahwa makhluk tak kasat mata keberadaannya nyata di tengah kita, atas izin Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Supaya kita lebih mendekat kepada Allah," ujarnya.
Terlebih lagi, dengan adanya pisau dapur berada di atas kasur, maka gangguan yang muncul dinilai mulai membahayakan.
"Kan sudah membahayakan, perlu agar bisa ditanggulangi," tuturnya.
Ia mengungkap, di masa sebelumnya, area permukiman tempat berdirinya rumah tersebut berupa sawah. Rumah pertama di kawasan itu adalah rumah Heri, dibangun 2003. Sedangkan rumah milik Bu Anik, yang berada di depannya dan diduga diganggu makhluk halus, dibangun pada 2005.
"Setiap ada bunyi [barang pecah atau suara lain], saya keluar rumah dan terkadang bersama warga lain menunggu, memantau situasi di sekitar rumah," imbuh dia.
Kasi Humas Polsek Depok Timur Aiptu Dwi Kusuma menuturkan, kedatangan petugas kepolisian dari Mapolsek Depok Timur sifatnya adalah menanggapi aduan.
"Katanya ada sesuatu kejadian ghaib atau halus," kata dia.
Saat ini, langkah yang dilakukan petugas adalah berkoordinasi dengan salah satu keluarga penghuni rumah yang dimaksud.
"Masih diselidiki penyebab bisa ada barang atau kejadian janggal," ucapnya.
Ke depan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemilik rumah dan orang-orang terkait, untuk mendalami aduan tersebut.
"Tentunya akan mengorek keterangan dari si warga yang mengadu ini, apakah ada keterkaitan dengan kejadian sebelumnya yang mungkin ada," terangnya.
Aduan yang masuk ke kepolisian, antara lain di rumah tersebut sering terjadi barang pecah belah jatuh sendiri dan pecah. Selain itu, beberapa benda berpindah tempat dan senjata tajam berada di atas tempat tidur.
Kontributor : Uli Febriarni