Studi Ungkap 1 dari 8 Orang Alami Gejala Long Covid, dari Nyeri Dada hingga Sulit Napas

Long COVID adalah "masalah mendesak dengan jumlah korban yang meningkat".

Eleonora PEW
Jum'at, 05 Agustus 2022 | 14:47 WIB
Studi Ungkap 1 dari 8 Orang Alami Gejala Long Covid, dari Nyeri Dada hingga Sulit Napas
Ilustrasi gambar (pixabay)

SuaraJogja.id - Berdasarkan studi yang dikutip dari AFP pada Jumat (5/8/2022), satu dari delapan orang yang terinfeksi virus corona mengalami setidaknya satu gejala long COVID.

Dengan lebih dari setengah miliar kasus virus corona tercatat di seluruh dunia sejak awal pandemi, kekhawatiran meningkat mengenai gejala jangka panjang yang terlihat pada orang dengan long COVID.

Namun hampir tidak ada penelitian yang membandingkan penderita long COVID dengan orang yang belum pernah terinfeksi, sehingga ada kemungkinan sebagian gangguan kesehatan itu tidak disebabkan oleh virus.

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet meminta lebih dari 76.400 orang dewasa di Belanda untuk mengisi kuesioner daring tentang 23 gejala umum long COVID.

Baca Juga:Masyarakat Diminta Tetap Disiplin Protokol Kesehatan Saat Perayaan Kemerdekaan

Antara Maret 2020 dan Agustus 2021, setiap peserta mengisi kuesioner sebanyak 24 kali.

Selama periode itu, lebih dari 4.200 di antaranya - 5,5 persen - dilaporkan terinfeksi COVID.

Dari mereka yang terinfeksi, lebih dari 21 persen setidaknya mengalami satu gejala baru atau gejala makin parah pada tiga hingga lima bulan setelah terinfeksi.

Kendati demikian, hampir sembilan persen responden yang tidak terinfeksi COVID melaporkan peningkatan yang serupa.

Ini menunjukkan bahwa 12,7 persen dari mereka yang memiliki COVID - sekitar satu dari delapan - mengalami gejala jangka panjang, kata penelitian tersebut.

Baca Juga:Dikira Sakit Kepala akibat Long Covid-19, Ternyata Remaja Ini Idap Penyakit Serius!

Penelitian ini juga mencatat gejala sebelum dan sesudah infeksi COVID, memungkinkan para peneliti untuk menentukan dengan tepat apa yang berhubungan dengan virus tersebut.

Gejala umum long COVID meliputi nyeri dada, sulit bernapas, nyeri otot, kehilangan indra perasa dan penciuman, serta rasa lelah.

Salah satu anggota penelitian, Aranka Ballering dari Dutch University of Groningen, mengatakan long COVID adalah "masalah mendesak dengan jumlah korban yang meningkat".

"Dengan melihat gejala pada kelompok kontrol yang tidak terinfeksi dan pada individu sebelum dan sesudah infeksi SARS-CoV-2, kami dapat menjelaskan gejala yang mungkin merupakan akibat dari aspek kesehatan penyakit tidak menular dari pandemi, seperti stres yang disebabkan oleh pembatasan dan ketidakpastian," katanya.

Penelitian dibatasi dengan tidak dimasukkannya varian baru seperti Delta atau Omicron, dan peneliti tidak mengumpulkan informasi tentang sejumlah gejala seperti kabut otak, yang juga dianggap sebagai gejala umum long COVID.

Seorang peneliti lain, Judith Rosmalen, mengatakan "penelitian mendatang harus meliputi gejala kesehatan mental" seperti depresi dan kecemasan, juga aspek lain seperti kabut otak, insomnia dan rasa tak enak badan setelah aktivitas ringan.

Christopher Brightling dan Rachael Evans, para ahli dari Universitas Leicester Inggris yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan riset ini adalah "kemajuan besar" pada penelitian long COVID sebelumnya karena memiliki kelompok kontrol yang tidak terinfeksi.

"Yang menggembirakan, data dari studi lain menunjukkan ada tingkat long COVID yang lebih rendah pada orang yang sudah divaksinasi atau terinfeksi varian Omicron," kata mereka. [ANTARA]

Berita Terkait

pemerintah Jepang mengklasifikasikan Covid-19 ke penyakit kelas 5

joglo | 16:16 WIB

Meski Pandemi sudah berakhir, penyebaran virus corona ternyata masih terjadi. Terbaru kasus varian baru virus corona yang disebut Arcturus muncul di Rusia.

joglo | 14:00 WIB

Kementerian kesehatan mengatakan bahwa masyarakat diminta jaga protokol kesehatan karena kasus covid 19 yang kembali naik

cianjur | 18:44 WIB

Ketua MPR-RI Bambang Soesatyo meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) lakukan kajian mendalam seputar beredarnya Covid-19 varian Archturus.

health | 22:47 WIB

Selama lebih dari tiga tahun, banyak rumah sakit dan tenaga kesehatan yang berjuang untuk menghadapi pandemi Covid-19. Kini situasinya relatif lebih stabil.

health | 13:16 WIB

News

Terkini

Djournal Coffee dan The People's Cafe menjadi salah satu opsi yang sayang untuk dilewatkan di Pakuwon Mall Jogja.

Lifestyle | 12:58 WIB

Donasi tersebut dikumpulkan dari hasil penjualan paket buka puasa tahun 2023 Swiss-belboutique Yogyakarta.

Lifestyle | 18:46 WIB

Dinkes Sleman mencanangkan mencanangkan inovasi program Sleman Sigap Kendali dan Atasi Tuberkulosis (SIKAT TB).

News | 15:05 WIB

SIKAT TB sendiri adalah layanan komprehensif multisektor untuk menjamin akses pelayanan standar pemeriksaan terduga TB lebih efektif

News | 13:15 WIB

SIKAT TB (Sleman Sigap Kendali dan Atasi Tuberkulosis) sendiri merupakan inovasi yang dikeluarkan oleh Dinkes Sleman.

News | 13:06 WIB

Goresan tinta beraneka warna menghadirkan sisi wajah Malioboro yang seolah tak lekang oleh zaman melalui perangko yang diluncurkan.

News | 12:57 WIB

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,8.

News | 10:45 WIB

Putri Ariani yang dapat golden buzz dari Simon Cowell ternyata siswa Jogja

News | 19:34 WIB

Hal itu guna menghindari dehidrasi yang berpotensi dialami oleh para jemaah haji.

News | 18:45 WIB

jemaah juga perlu mengetahui hak dan kewajiban mereka.

News | 18:30 WIB

tersangka kasus mafia tanah kas desa akan segera disidangkan

News | 18:11 WIB

pertemuan tersebut yang merupakan rangkaian Qatar-Indonesia Year of Culture 2023

News | 18:04 WIB

warga di Dusun Sempu mendapat bantuan peralon untuk memperbaiki saluran irigasi yang terdampak longsor

News | 17:15 WIB

Sejarah kursi itu bukan hanya dimiliki oleh Ki Hadjar Dewantara, tetapi juga pernah menjadi saksi bisu kehadiran tokoh besar

News | 16:54 WIB
Tampilkan lebih banyak