SuaraJogja.id - Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP Sleman melaksanakan Pol PP Goes To School. Dalam kegiatan itu, petugas menemukan gambar tak layak tonton bagi anak-anak.
Kepala Satpol PP Sleman Shavitri Nurmala mengatakan, giat tersebut dilakukan dalam rangka antisipasi tawuran, kenakalan remaja dan kejahatan jalanan.
Pol PP Goes To School diselenggarakan Satpol PP Sleman bersama dengan institusi lainnya. Misalnya Linmas Kabupaten Sleman, Kodim 0732 Sleman, Binmas Polres Sleman, Dinas Pendidikan Sleman, Kesbangpol Sleman, BNNK Sleman dan Dinas P3AP2 KB Sleman.
"Pelaksanaan pagi tadi, pukul 07.30 WIB hingga 11.30 WIB," ungkapnya, Rabu (10/8/2022).
Baca Juga:Lakukan Pelanggaran, Satpol PP Sleman Bubarkan Sunmor UGM dan Kegiatan Lomba Burung
Evie menyatakan, di dua sekolah yang menjadi sasaran, pihaknya mendapati sejumlah temuan.
Misalnya, di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) wilayah Kapanewon Sleman, tim gabungan menjumpai siswa memiliki konten gambar-gambar yang tidak layak bagi anak-anak.
Sementara itu di sebuah SMP di Kapanewon Gamping, tim mendapati adanya alumni yang tergabung dalam geng Triping yang mempengaruhi siswa sekolah setempat.
Dari keterangan sivitas, di sekolah tersebut pernah ditemukan iuran siswa untuk kegiatan yang tidak bermanfaat. Selain itu, pernah ada provokasi dari siswa luar sekolah itu.
"Kami selanjutnya memberikan pembinaan dan pemahaman tentang menjadi siswa yang baik," ujarnya.
Baca Juga:Pasien Dibiarkan Tak Berjarak, Jasa Terapi di Kaliurang Didatangi Satpol PP Sleman
Eks Kabag Humas, Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Sleman ini menambahkan, tujuan Pol PP Goes To School adalah menjadi implementasi tugas sebagai Satgas Anti Kejahatan Jalanan.
"Kemudian, menjadi kontributor yang positif dalam memberikan pemahaman mengatasi kejahatan jalanan yang dilakukan anak-anak sekolah," tuturnya.
Tujuan berikutnya, menjadi pemantik bagi semua institusi dalam menciptakan situasi kegiatan belajar yang baik. Serta menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif, antisipasi tawuran, kenakalan remaja dan kejahatan jalanan.
Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Sleman Dwiwarni Yuliastuti mengatakan, Disdik Sleman masuk Pokja Preventif dalam Satgas Anti Kejahatan Jalanan Kabupaten Sleman.
Beragam program dilakukan oleh Disdik bersinergi dengan lintas bidang dan OPD, dalam upaya pencegahan kejahatan jalanan. Demikian juga dengan tiap sekolah, yang dengan kearifan masing-masing punya giat berbeda dalam mencegah kejahatan jalanan tersebut.
Penguatan karakter dan pembinaan kesiswaan, lewat kegiatan bernilai positif juga menjadi program yang terus dilakukan. Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten Sleman bisa mengarahkan potensi siswa usia sekolah, khususnya SMP ke arah lebih baik.
Sementara itu, terkait ditemukannya gambar tak layak bagi anak-anak di sebuah SMP dalam giat Pol PP Goes To School, Yuli menyebut bahwa hal itu juga menjadi perhatian khusus oleh Disdik Sleman.
Utamanya, terkait penguatan tri pusat pendidikan antara masyarakat, sekolah dan peran keluarga dalam mendidik serta membangun karakter anak.
"Mendidik anak bukan hanya tanggung jawab sekolah dan masyarakat. Orang tua dan keluarga punya tanggung jawab sama," tuturnya.
Ia mendorong orang tua bisa berkomunikasi dengan aktif dan proaktif bersama anak-anaknya, agar mengetahui karakter anak-anaknya serta turut mengarahkan mereka.
Selain komunikasi tatap muka, diperlukan juga pendampingan bagi anak dalam bermedia sosial dan memanfaatkan teknologi informasi di era kekinian.
Peran teman sebaya, misalnya dalam sebuah grup atau peer dan perkumpulan hobi, bisa pula membantu upaya pendampingan tersebut. Mengingat, bukan tidak mungkin anak-anak merasa lebih dekat dengan orang-orang yang ada dalam lingkup serupa.
"Misalnya menyebarkan informasi cara bermedia sosial dengan positif, lewat grup-grup percakapan," sebut dia.
Kontributor : Uli Febriarni