SuaraJogja.id - Ayat kursi salah satu bacaan penting dalam Al Quran, meski bukan berarti lebih penting dari bacaan lain. Namun ada waktu yang tepat membaca ayat kursi ini.
Dikutip dari NU Online, Imam An Nawawi menjelaskan tentang surat-surat yang disunnahkan untuk dibaca di hari-hari atau di waktu-waktu tertentu, salah satunya surat ayat kursi.
Disunahkan memperbanyak membaca Ayat Kursi di semua tempat dan membacanya setiap malam ketika hendak tidur dan membaca Al Mu’awwidzatain (Surat Al-Falaq dan An-Nas) setiap selesai sholat.
Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir, ia berkata:
Baca Juga:Bacaan Ayat Kursi Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya
“Rasulullah saw menyuruhku membaca Al Mu’awwidzatain setiap selesai sembahyang”. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i Tirmidzi berkata hadits hasan sahih.
Ketiga, disunahkan ketika akan tidur membaca ayat Kursi, surat Al Ikhlas,surat Al Mu’awwidzatain dan akhir surat Al Baqarah.
Ini amalan yang perlu diperhatikan sebagaimana diriwayatkan berkenaan dengannya menerusi hadits-hadits sahih dari Abu Mas’ud Al Badri bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah dalam suatu alam maka kedua ayat itu mencakupinya (melindungi)nya”.
Beberapa ulama mengatakan, maksudnya mencukupinya dari sembahyang malam. Para ulama lainnya berkata: yaitu melindunginya dari gangguan pada malam tersebut.
Baca Juga:Cara Mengamalkan Ayat Kursi: Bacaan Latin, Arti dan Manfaatnya
Adapun hadits yang meriwayatkan hal tersebut sepert diriwayatkan dari Aisyah:
“Bahwa Nabi saw setiap malam membaca Qul huwallahtu Ahad dan Al-Mu’awwidzatain”.
Diriwayatkan dari Ali, ia berkata:
“Saya belum pernah melihat seorang berakal yang masuk Islam tidur sebelum membaca ayat Kursi”.
Di riwayatkan juga dari Ali, katanya:
“Saya belum pernah melihat orang yang berakal tidur sebelum membaca tiga ayat terakhir dari surat Al Baqarah”. Isnadnya sahih berdasarkan syarat Bukhari dan Muslim.
Berikut ini bacaan Ayat Kursi Latin:
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum.
Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’ wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim.
Artinya:
“Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar.”
Demikian pembahasan soal ayat kursi dan ayat kursi latin.