Musim Tak Lagi Konsisten, Biji Kopi Menciut

Pergeseran iklim yang mengakibatkan produktivitas dan kuantitas kopi itu menurun.

Galih Priatmojo
Kamis, 08 September 2022 | 17:43 WIB
Musim Tak Lagi Konsisten, Biji Kopi Menciut
ilustrasi produksi kopi merapi yang turun drastis. [Iqbal Asaputra / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Budidaya kopi merapi di Kabupaten Sleman bisa dibilang tak mudah, beberapa fenomena turut membuat industri dan pertanian kopi menghadapi situasi pasang-surut.

Misalnya dikemukakan oleh seorang penyangrai, yang aktif dalam komunitas kopi sejak 2005, Andry Mahardhika, kepada Suarajogja.id, pekan lalu.

Mulai turut membudidaya kopi merapi bersama sejumlah petani di kawasan lereng Merapi pada 2013, Andry melihat saat itu tanaman kopi merapi habis dan lahan luluh lantak dihantam material vulkanik, karena erupsi 2010.

Di masa itu, ia dan petani setempat menanam kopi di 'tanah baru', tanah yang mengandung material vulkanik.

Baca Juga:Gawat! BI Prediksi Perubahan Iklim akan Berdampak Kerugian pada Produk Domestik Bruto Sebesar 40 Persen

"Efeknya waktu itu yang kami lihat adalah pertumbuhannya sangat cepat, tidak seperti varietas itu bila ditanam di tanah biasa," kata dia.

Sumarno sedang menjemur biji kopi hasil panen kebunnya, setelah sebelumnya disortir, di halaman rumahnya, Padukuhan Gading, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cakringan, Kabupaten Sleman. (kontributor/uli febriarni)
Sumarno sedang menjemur biji kopi hasil panen kebunnya, setelah sebelumnya disortir, di halaman rumahnya, Padukuhan Gading, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cakringan, Kabupaten Sleman. (kontributor/uli febriarni)

Namun ada efek lain ikutan yang muncul, terlebih mengingat kawasan tersebut susah mendapatkan air, kering dan lahannya menjadi lebih berpasir.

"Jadinya, [pohon] berbuah cepat sampai lima tahun, kemudian produktivitasnya turun dengan lumayan," ungkap dia.

Bisa dibilang, efek baik dari unsur tanah terdampak vulkanik tak begitu lama. Sementara ke buah kopi, ada pengaruhnya namun tidak terlalu kentara.

Hanya saja nutrisinya lebih banyak, maka buah makin banyak, kadar air cukup tinggi juga ditemukan dalam buah.

Baca Juga:Terus Turun Drastis, Produksi Garam Rakyat Terganggu Perubahan Iklim

Sedangkan pada rasa kopi varietas arabika seduh hasil tanaman yang ditanam pascaerupsi, Andry belum dapat menjelaskan lebih jauh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak