SuaraJogja.id - Pembangunan tol Jogja-Bawen yang melintasi tiga kapanewon di Kabupaten Sleman, berdampak pada jaringan air bersih sepanjang 3,6 Kilometer milik perusahaan daerah air minum (PDAM) Sleman.
Kepala PDAM Sleman Dwi Nuryanta mengatakan, jaringan yang terdampak itu mulai dari yang dibangun dengan sistem crossing maupun tidak. Sementara terkait jaringan air bersih untuk keperluan di area tol, PDAM akan tetap mendapat mandat untuk membangunnya.
"Pasti ke situ arahnya ya. Nanti kami kerja sama dengan Pemkab. Jadi, kabupaten yang menyiapkan untuk infrastrukturnya, jaringan distribusi utama dan distribusi dari kabupaten," terangnya, Rabu (14/9/20220.
Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) Dwi Winarsa mengatakan, progres pembebasan lahan untuk Seksi 1 Jogja-Banyurejo sepanjang 8,80 Km telah mencapai 81% hingga pekan pertama September 2022. Dengan progres pembebasan lahan ini, PT JJB telah mulai pekerjaan konstruksi Seksi 1 Yogyakarta-SS Banyurejo dengan progress sebesar 2,3%.
Baca Juga:Pembebasan Lahan Capai 81%, Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen Masuk Seksi 1
Kini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan juga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Lahan untuk mengejar pembebasan lahan yang berada di sekitar Jawa Tengah.
“Saat ini kami juga sudah mengantongi penetapan lokasi (penlok) yang di Jawa Tengah, kami siap mendukung dan berkolaborasi dengan tim BPN dan PPK Pengadaan Lahan Provinsi Jawa Tengah Kementerian PUPR untuk mengupayakan dengan proses pembebasan lahan berjalan sesuai dengan target,” ujar Dwi.
Progres pembebasan lahan tersebut, kata Dwi, telah mengakomodasi penambahan lingkup untuk penambahan luas Right of Way (ROW) sebanyak 38% (sekitar 18,8 Ha) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang merupakan dampak dari kebijakan Saluran Mataram yang masuk sebagai zonasi cagar budaya dan rekomendasi Dewan Pertimbangan Pelestarian Warisan Budaya (DP2WB) DIY.
"Rekomendasi agar lokasi bangunan pondasi atau kolom tidak berada pada zona inti atau di luar jalan inspeksi Saluran Mataram. Mengenai penambahan lingkup terkait zonasi Cagar Budaya Saluran Mataram, saat ini kami terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, untuk perubahan penlok ini termasuk melakukan kegiatan sosialisasi rencana penambahan lahan di desa-desa,” lanjut dia.
Sesuai dengan target dan prioritas pembangunan di proyek jalan tol Jogja-Bawen, proses konstruksi yang saat ini berlangsung di Seksi 1 ditargetkan selesai pada Kuartal I Tahun 2024. Seksi 1 ditargetkan mulai beroperasi di Kuartal III Tahun 2024 yang akan terhubung dengan Jalan tol Solo-Jogja, Jogja-Yogyakarta International Airport di junction Sleman.
Baca Juga:Pembangunan Tol Mulai Dilaksanakan, Disbud DIY Gerakkan Tim Catat Cagar Budaya Terdampak
Jika pembebasan lahan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, maka prioritas konstruksi selanjutnya adalah Seksi 6 Ambarawa-Bawen yang akan terkoneksi dengan Jalan Tol Semarang-Solo, imbuh Dwi.
Progres konstruksi selanjutnya akan dilanjutkan pada tiga seksi lainnya secara bersamaan yaitu Seksi 2 Banyurejo-Borobudur, Seksi 3 SS Borobudur-SS Magelang dan Seksi 4 Magelang-Temanggung. Seksi 2 sampai Seksi 4 nantinya akan terhubung dengan seksi yang telah beroperasi terlebih dahulu.
Dwi menambahkan, seksi 5 Temanggung-Ambarawa akan menjadi seksi terakhir yang menjadi prioritas konstruksi dan akan melengkapi pengoperasian jalan tol Jogja-Bawen secara penuh.
Hal itu menyesuaikan rencana alokasi dana pembebasan lahan dari pemerintah serta menimbang kondisi medan, yang berupa perbukitan sehingga harus dilakukan pembangunan tunnel/terowongan sepanjang 500 meter di Seksi 5.
Kontributor : Uli Febriarni