SuaraJogja.id - Gapura penanda jalan masuk wilayah milik kampung Prayan Kulon, Padukuhan Soropadan, Kalurahan Condong Catur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman rusak karena tertabrak truk molen, Rabu (2/1/2022).
Kepala Jawatan Keamanan Kapanewon Depok, Deni Irwandi mengatakan, peristiwa rusaknya gapura 'selamat datang' itu, diawali dengan adanya tiga truk molen pendukung pembangunan sebuah pondok sedang melintas.
"Molen kesatu dan kedua itu lolos (bisa lolos), molen ketiga tidak lolos, nyangkut. [Gapura] ikut ketarik jadi ambrol," terangnya kala dihubungi lewat sambungan telepon.
"Jadi corong yang buat tempat mengeluarkan semen itu, agak naik, nyangkut di gapura," ujarnya.
Baca Juga:Jembatan Merah di Gejayan Akhirnya Dibuka, Warganet Gagal Fokus Ciri Khasnya yang Hilang
Tidak ada korban yang muncul akibat ambrolnya gapura setinggi 5 meter itu. Namun kerusakan yang terjadi langsung disampaikan oleh pihak proyek kepada Dukuh setempat. Pihak proyek berinisiatif untuk bertanggungjawab.
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Sleman juga sempat diminta tolong membantu proses evakuasi material gapura yang rusak.
Karena menjadi jalur yang ramai sebagai jalur alternatif menuju Seturan, ambrolnya gapura jembatan merah yang baru ini sempat menyebabkan lalu lintas di sana macet dalam beberapa waktu.
Lurah Condongcatur Reno Sangaji menjelaskan, pihak kalurahan masih menunggu warga berembuk untuk pengerjaan perbaikan gapura.
"Nanti [dibahas] bagaimana agar itu [gapura] dibangun [kembali] dengan aman, nanti dikomunikasikan," terangnya.
Baca Juga:Genangan Air di Kawasan Jembatan Merah Sudah Surut
Yang penting, kata Reno, apa yang jadi aspirasi masyarakat, pemerintah kalurahan siap mendukung.
Pembangunan kembali gapura jembatan merah, harapannya bisa dilakukan bersama-sama. Bukan hanya kalurahan, warga setempat, melainkan juga universitas di sekitar jembatan.
"Ayo bareng-bareng," ucapnya.
Kontributor : Uli Febriarni