Jejak Moncer Karir Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Satu Tahun 3 Promosi

Di bidang pendidikan, Jenderal Andika Perkasa juga banyak menempuh ilmu kemiliteran baik dalam dan luar negeri

Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 05 November 2022 | 18:58 WIB
Jejak Moncer Karir Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Satu Tahun 3 Promosi
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan keterangan kepada awak media seusai mengikuti Upacara Peringatan HUT Ke-77 TNI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/2022). [ANTARA/Indra Arief Pribadi]

SuaraJogja.id - Jenderal Andika Perkasa menjadi satu-satunya calon tunggal Panglima TNI yang diusulkan Presiden Joko Widodo melalui surat presiden ke Dewan Perwakilan Rakyat kala itu. Saat itu, lulusan Akmil 1987 ini menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.

Namanya sempat diungkit dalam bursa calon presiden pada 2024 mendatang. Kendati begitu, Pria 57 tahun ini memilih untuk menyelesaikan tugasnya terlebih dulu.

Meski tak terlalu terobsesi menempati kursi presiden, karir Andika Perkasa terbilang moncer. Berikut sejumlah ulasan yang sudah dirangkum Suarajogja.id:

Setahun promosi tiga kali pada 2018

Baca Juga:Ganjar Dan Kang Emil Siap Maju di Pilpres 2024, Pengamat Politik: Pencitraan di Media Sosial Saja

Pada tahun 2018, Jenderal TNI Andika Perkasa mendapat promosi sebanyak tiga kali. Awal tahun, menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat) TNI AD dengan pangkat bintang 3 Letnan Jenderal (Letjen).

Bulan Juli 2018, Andika menjadi Panglima Kostrad (Pangkostrad), lalu lima bulan kemudian, Andika dilantik sebagai pemimpin tertinggi sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD).

Sebelumnya, banyak posisi yang diduduki Jenderal Andika Perkasa seperti Komandan Rindam Jaya (2011), Komandan Korem 023/Kawal Samudra di Sibolga (2012, Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus (2002), Kepala Dinas Penerangan TNI AD (2012), dan Komandan Satuan Pengamanan Presiden, dan masih banyak lagi.

Menempuh pendidikan militer di dalam dan luar negeri

Di bidang pendidikan, Jenderal Andika Perkasa juga banyak menempuh ilmu kemiliteran baik dalam dan luar negeri. Di awal karir, ia banyak menghabiskan waktu untuk studi di luar negeri dengan mengantongi tiga gelar master dari universitas di Amerika Serikat.

Baca Juga:Jokowi Bicara soal Menteri yang Nyapres: Kalau Mengganggu akan Dievaluasi

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bersama Chief Of Staff Japan Ground Self-Defense Force Jenderal Yoshida Yoshihide membahas kerja sama Indonesia-Jepang di bidang militer yang salah satunya yakni memperkuat pertahanan pantai. [ANTARA]
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bersama Chief Of Staff Japan Ground Self-Defense Force Jenderal Yoshida Yoshihide membahas kerja sama Indonesia-Jepang di bidang militer yang salah satunya yakni memperkuat pertahanan pantai. [ANTARA]

Ia juga pernah menjalani pendidikan di Norwich University dan melanjutkan studi di National War College (NWC), bagian dari National Defense University, Washington, DC pada tahun 2003. Tahun 2005, Andika menempuh studi di George Washington University. Di dalam negeri, Andika menjadi lulusan terbaik Seskoad angkatan 1999/2000.

Operasi militer yang dijalani

Di penugasan operasi militer, Jenderal Andika Perkasa pernah melaksanakan operasi militer di Timor Timur tahun 1990. Tahun 1994, ia pernah melakukan operasi bakti TNI di Aceh dan disebut-sebut pernah melakukan misi operasi khusus di Papua.

Pernyataan yang sempat jadi kontroversi

Namun, di balik karir dan prestasinya yang hebat, beberapa keputusan Jenderal Andika juga menuai komentar sejumlah pihak. Salah satunya, mengizinkan keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk mendaftar menjadi prajurit TNI. Andika berkeyakinan tidak ada dasar hukum yang melarang keturunan PKI untuk bisa mendaftar TNI.

Kemudian, saat menjabat KSAD, Andika menghapus tes keperawanan bagi calon Komando Wanita Angkatan Darat (Kowad) dan calon istri prajurit. Lalu, Jenderal Andika pernah membantu Serda Aprilio Perkasa Manganang yang mengidap hipospandia (kelainan alat kelamin). Serda Manganang dianggap perempuan sejak lahir dan menjadi atlet voli putri.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) menerima salam dari prajurit TNI AD Serda Aprilio Perkasa Manganang (kanan) usai mengikuti sidang penggantian jenis kelamin dan penggantian nama secara virtual Pengadilan Negeri Tondano, Sulawesi Utara, di Markas Besar TNI Angkatan Darat, di Jakarta, Jumat (19/3/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) menerima salam dari prajurit TNI AD Serda Aprilio Perkasa Manganang (kanan) usai mengikuti sidang penggantian jenis kelamin dan penggantian nama secara virtual Pengadilan Negeri Tondano, Sulawesi Utara, di Markas Besar TNI Angkatan Darat, di Jakarta, Jumat (19/3/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Dengan bantuan Andika, Manganang diperiksa di RSPAD dan menjalani operasi korektif dan membantu mengajukan perubahan data administrasi kependudukan berupa nama dan jenis kelamin di pengadilan untuk resmi sebagai laki-laki. Andika pun membela Manganang saat diprotes Filipina terkait SEA Games 2015 karena tak tahu mengenai kondisi medisnya.

Penghargaan yang diraih serta diajukan bakal capres

Untuk penghargaan, Jenderal Andika pernah menerima Bintang Kartika Eka Paksi Nararya dan Bintang Yudha Dharma Pratama.

Dalam bidang politik, sosok Jenderal Andika pernah diajukan menjadi bakal calon presiden saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta 17 Juni 2022 lalu.

Biodata Andika Perkasa

Untuk biodata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa lahir di Bandung, 21 Desember 1964. Jenderal TNI Andika Perkasa memiliki nama lengkap Fransiskus Xaverius Emanuel Andika Perkasa.

Jenderal Andika Perkasa memiliki istri bernama Diah Erwiany atau Hetty Andika Perkasa. Diah Erwiany, putri dari mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono.

Jenderal Andika Perkasa memiliki tiga anak, pertama dr Alexander Wiratama Akbar Perkasa, dr Angela Adinda Nurrina Perkasa Hendropriyono, dan Andrew Perkasa.

Kontributor : Ismoyo Sedjati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini