SuaraJogja.id - Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto turun tangan terhadap insiden ambruknya atap SD Muhammadiyah Bogor, Kapanewon Playen. Pasalnya satu siswa berinisial FA (12) dinyatakan kritis pasca insiden, Selasa (8/11/2022) pagi.
Heri Susanto mengatakan pihaknya segera melakukan audit sekolah tersebut. Tak hanya itu pihak Pemkab juga menyelaraskan penyelidikan dan penyidikan bangunan yang dilakukan jajaran kepolisian. Termasuk memastikan usia konstruksi bangunan yang masih cukup baru.
"Apakah ada sesuatu hal yang bermasalah atau tidak," kata Heri Susanto, Selasa.
Hingga kini, kepolisian masih berusaha menyelidiki ambruknya atap sekolah setempat. Kapolres Gunungkidul AKBP Edy Bagus Sumantri, belum dapat memastikan penyebab atap yang ditopang oleh baja ringan tersebut ambruk.
"Tim masih melakukan olah TKP," terang Edy Bagus.
Peristiwa itu juga menyebabkan para murid ketakutan dan trauma. Hal itu diungkapkan oleh Kapolsek Playen, AKP Hajar Wahyudi. Dalam catatan peristiwanya terdapat 12 siswa yang terluka.
"Untuk jumlah murid yang terluka ada 12 siswa, 11 luka ringan, dan satu luka serius namun dalam dalam keadaan sadar dan dirawat di RSUD Wonosari, rata-rata mengalami luka lecet dan tertimpa genting atau plafon, para murid mengalami ketakutan dan trauma," terang Hajar.
Sebelumnya diberitakan, siswa SD Muhammadiyah Bogor mengalami insiden tak terduga saat menjalani aktivitas pembelajaran di sekolah setempat. Atap sekolah, ambruk dan menimpa sejumlah murid.
Beberapa siswa mampu menyelamatkan diri. Nahas, satu murid berinisial FA (12) tertimpa baja ringan dan pingsan di tempat kejadian. Korban mengalami kritis dan dirawat di ICU RSUD Wonosari.
Kontributor : Julianto