8 Fakta yang Belum Publik Ketahui dari Kasus Penolakan Puskesmas Berbah terhadap Korban Kecelakaan di Sleman

Korban seharusnya mendapat tindakan medis dengan cepat.

Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 19 November 2022 | 18:50 WIB
8 Fakta yang Belum Publik Ketahui dari Kasus Penolakan Puskesmas Berbah terhadap Korban Kecelakaan di Sleman
ilustrasi kecelakaan. [Envato Elements]

"Nah, terus si mbak itu menolak kami, dengan alasan dokternya tidak ada, tidak berani. Terus saya ulangi sampai dua kali 'Ini rumah sakit loh mbak'," kata Jimmy.

5. Akhirnya dibantu oleh ambulans Kota Jogja

Dalam kondisi urgent, panik dan tidak ada tindakan jelas dari Puskesmas Berbah, Jimmy dihubungi pihak PMI Bantul yang sebelumnya mendapat pesan dari Jimmy untuk dimintai bantuan.

Akhirnya di tengah kondisi tersebut ambulans dari Kota Jogja akhirnya meluncur ke Puskesmas Berbah untuk menjemput korban.

Baca Juga:Tolak Pasien kecelakaan, Dinkes DIY Minta Puskesmas Berbah Klarifikasi

6. Perbaiki SOP kegawatdaruratan

Pasien yang ditolak oleh puskesmas itu membuat Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo angkat bicara. Pihaknya segera mengkaji ulang SOP kegawatdaruratan yang ada di setiap fasyankes, terutama puskesmas.

Ilustrasi kegawatdaruratan. (Dok: Istimewa)
Ilustrasi kegawatdaruratan. (Dok: Istimewa)

Kepala Puskesmas Berbah diminta untuk melakukan evaluasi pelayanan.

7. Tenaga medis takut ambil tindakan

Penolakan itu memiliki dasar jika melihat dari profesionalitas profesi. Pasalnya tidak ada dokter yang bertugas di puskesmas pada malam itu dan hanya perawat yang berjaga. Namun Ketua ORI DIY, Budhi Masturi menjelaskan di UU Nomor 36/2014 ada tindakan tertentu yang bisa dilakukan perawat, tanpa menunggu dokter.

Baca Juga:Bawa Korban Kecelakaan yang Terluka dan Berdarah ke Puskesmas, Jimmy: Mbak Itu Menolak Kami

Ketua Ombudsman RI (ORI) Perwakilan DIY Budhi Masturi - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)
Ketua Ombudsman RI (ORI) Perwakilan DIY Budhi Masturi - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Di sisi lain, perawat takut keliru mengambil tindakan, mengingat sebelumnya ada kasus kegawatdaruratan yang dialami pasien lain dan perawat tersebut mendapat komplain.

"Jadi setelah situasi itu, psikisnya si perawat mungkin juga memberi pengaruh kepada bagaimana ia memberi penanganan kepada pasien kecelakaan itu," sebut Budhi.

8. Diberikan rekomendasi untuk perbaikan pelayanan

ORI DIY memberikan saran korektif baik untuk Puskesmas Berbah dan juga Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman. Hal itu menyusul dari penelusuran ORI ketika mendatangi puskesmas setempat.

"Dan terutama memberikan penguatan dan capacity building terhadap perawat. Supaya mereka bisa lebih memahami kondisi kedaruratan, apa yang bisa mereka lakukan, apa yang harus mereka lakukan dan bagaimana cara melakukannya," ucap Budhi.

Harapannya kondisi ini tidak berlarut dan bisa menjadi pembenahan tiap puskesmas di Sleman umumnya dan DIY secara khusus. Tujuannya untuk memberikan optimalisasi pelayanan ke masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak