Pukat UGM Soroti Kejanggalan Dalam Kasus Pencurian di Rumah Jaksa KPK

Polisi diminta mendalami lebih jauh soal pencuri yang bobol rumah jaksa KPK di Wirobrajan

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 04 Januari 2023 | 17:03 WIB
Pukat UGM Soroti Kejanggalan Dalam Kasus Pencurian di Rumah Jaksa KPK
Dua pelaku pencurian dengan pemberatan di rumah seorang Jaksa KPK di Kota Jogja diamankan di Mapolda DIY, Selasa (3/1/2023). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Pusat Studi Anti Korupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada (UGM) mencium sejumlah aroma kejanggalan dalam kasus pencurian yang terjadi di rumah Jaksa KPK, Ferdian Adi Nugroho di Wirobrajan, Kota Yogyakarta beberapa waktu lalu. 

Peneliti Pusat Studi Anti Korupsi (Pukat) UGM Zaenur Rohman menyoroti keterangan mengenai barang bukti dari dua tersangka yang telah berhasil diamankan oleh Polda DIY sejauh ini. Berdasarkan keterangan sementara, sejumlah barang bukti hasil curian itu diduga dibuang oleh tersangka.


"Memang polisi perlu melakukan pendalaman terhadap pelaku. Kalau kita baca sementara dari keterangan polisi memang ada beberapa hal yang janggal," kata Zaenur kepada awak media, Rabu (4/1/2023).


Zaenur menyebut polisi perlu mendalami lebih jauh motif sebenarnya yang melatarbelakangi pencurian tersebut. Guna lebih memastikan apakah kasus ini merupakan murni pencurian biasa dalam artian dengan motid ekonomi.

Baca Juga:Pencuri Berkas Haryadi Suyuti di Rumah Jaksa KPK Ditangkap


Atau kemungkinan lain bahwa kasus pencurian ini terkait dengan profesi dari korban yang diketahui sebagai seorang Jaksa Penuntut Umum KPK.  


"Kalau pencuriannya bermotif ekonomi tentu secara logika barang hasil curian tersebut biasanya akan dijual kepada para penadah atau bahkan dijual melalui secara online atau juga mungkin kepada masyarakat yang ingin membeli. Tapi keterangan dari tersangka ini menurut saya aneh, karena justru barang curiannya dibuang," terangnya. 


"Nah untuk apa seorang pencuri mempertaruhkan keselamatannya dengan melakukan pencurian tetapi hasil curiannya dibuang. Sehingga menurut saya ini menunjukkan kejanggalan yang menurut saya harus didalami oleh pihak kepolisian," sambungnya.


Disampaikan Zaenur, polisi perlu mengusut juga kemungkinan keterlibatan pihak lain yang bisa saja berperan sebagai aktor intelektual dalam perkara ini. Pengungkapan ini perlu dilakukan secara menyeluruh agar dapat menemukan titik terangnya.


"Menurut saya memang ini tindak pidana yang merupakan korbannya JPU KPK bisa saja memang hanya pencurian biasa tapi menurut saya ini terlalu banyak kejanggalan karena pelakunya membuang barang hasil curian," ucapnya. 

Baca Juga:Selain Ambil Laptop Berisi Kasus Haryadi Suyuti, Pencuri yang Bobol Rumah Jaksa KPK Juga Ambil Barang Penting Ini


Pencurian tersebut dimungkinkan juga bisa dianggap sebagai serangan kepada pegawai lembaga antirasuah tersebut dalam hal ini adalah Jaksa KPK yang sedang melakukan tugasnya dalam kasus tertentu. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak