Kronologi Kesurupan Massal yang Viral di Medsos, Kepala Sekolah: Dipulangkan Supaya Tidak Menular ke Lainnya

kesurupan massal terjadi di sebuah sekolah di Sleman

Galih Priatmojo
Senin, 16 Januari 2023 | 16:31 WIB
Kronologi Kesurupan Massal yang Viral di Medsos, Kepala Sekolah: Dipulangkan Supaya Tidak Menular ke Lainnya
Ilustrasi kesurupan

SuaraJogja.id - Jagad media sosial Twitter, dihebohkan dengan unggahan @merapi_uncover, yang mengabarkan adanya siswa mengalami kesurupan, di Kabupaten Sleman.


Unggahan itu bertuliskan sebagai berikut:


"Hari Senin 16 Januari 2023 terjadi kesurupan massal di Salah satu SMP Negeri di lereng selatan Merapi , Akibat kejadian tersebut banyak siswa di pulangkan lebih awal.


Armada TIM SAR juga di kerahkan untuk evakuasi siswa yang kesurupan ke rumah masing masing," demikian tulis akun itu, kami kutip pada Senin siang.

Baca Juga:Viral Ditegur karena Lupa Ucap Salam ke Konsumen, Karyawan Supermarket Ini Sesenggukan Nangis Mohon Dikasih Kesempatan


Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, peristiwa itu terjadi di SMP Negeri 1 Cangkringan. Kesurupan massal telah ditangani lewat bantuan ulama, kepolisian, komunitas seni, dan relawan di wilayah Kapanewon Cangkringan.


Kepala SMP Negeri 1 Cangkringan, Hadi Suparno menyebut, peristiwa bermula saat upacara pagi dilaksanakan, sekitar pukul 07.30 WIB.


Kemudian, di tengah upacara masih berlangsung, ada siswa yang pusing lalu dibawa ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS).


"Teman-temannya lain yang lihat. Mungkin karena lihat ada anak yang digotong, jadi ingat yang tidak-tidak. Jadi mereka takut," tutur Hadi, Senin siang.


"Ada yang histeris, teman yang lain takut juga, terus teriak takut. Jadi begitu, sekarang sudah mandali, anak-anak sudah mandali," ujarnya.

Baca Juga:Dapat Serangan dari Keluarga Herman, Hotman Paris Sebut Tiko Pahlawan: Hati-hati Ada Yang Mau Rebut Rumah Mewah


Ada tiga anak yang histeris saat itu. Namun karena mendengar suara histeris itu, ada siswa yang kemudian merasa takut dan turut histeris, imbuh Hadi.


"Ya sekitar belasan [siswa]. Tapi intinya hanya tiga. Tapi teman yang mendengar [suara histeris] ikut takut," terangnya.


Ia juga ditanya, perihal adanya kemungkinan siswa yang merasa pusing sampai dibawa ke UKS, merupakan siswa yang pernah kesurupan kala study tour ke Bali. Tetapi keterangannya seolah membantahnya.


"Itu cuma takut," ucap Hadi.


Kondisi itu mendorong sekolah memulangkan siswa lebih awal.


"Nggih (iya) [dipulangkan lebih awal]. Supaya tidak menular ke yang lain, jadi kami belajar di rumah dulu," kata dia.


Ia juga membenarkan informasi mengenai adanya relawan TRC ikut membantu menenangkan dan mengevakuasi siswa. 


"[TRC] ikut. Dan ada bebrapa ustaz ikut membantu," tandasnya.


Sebelumnya, Kapolsek Cangkringan, AKP Cerryn Nova mengatakan, pagi tadi pihaknya ditelepon oleh kepala sekolah.


Mereka meminta bantuan kepada anggota kepolisian setempat. Karena tiba-tiba sejumlah siswa di sekolah mereka merasa lemas, pusing dan beberapa di antaranya menangis, di tengah pelaksanaan upacara.


"Sekarang sudah sehat dan dipulangkan," terangnya, lewat sambungan telepon.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini