Sementara itu, Pejabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Sumadi menambahkan pencegahan ini merupakan tugas bersama. Bukan hanya dari pemerintah saja tetapi semua tokoh masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnya.
Menurutnya kasus yang dilaporkan ini tidak menggambarkan jumlah kasus yang sebenarnya di masyarakat. Mengingat epidemi HIV dan AIDS erat kaitannya juga dengan fenomena gunung es.
"Seperti fenomena gunung es, ya artinya banyak kasus yang belum terungkap karena masih tingginya stigma di masyarakat terhadap orang yang terinfeksi HIV," ujar Sumadi.
Atas hal tersebut, Sumadi memastikan pemerintah akan terus mengupayakan melakukan intervensi untuk penanganan kasus ini. Seperti kepada pasangan ODHIV, pasien TBC, pasien Infeksi Menular Seksual (IMS), ibu hamil, pasien hepatitis dan pelanggan seks.
Baca Juga:Kasus Campak Masih Ditemukan, Dinkes Kota Jogja Dorong Orang Tua Penuhi Imunisasi Anak
"Harapannya, pencegahan HIV dan AIDS di Kota Yogyakarta dapat tertangani dengan tepat, cepat dan nyaman," imbuhnya.