SuaraJogja.id - Kerusakan jalan di sejumlah titik wilayah Kabupaten Sleman dan di jalan-jalan sekitar area proyek tol Jogja-Bawen, sudah mengkhawatirkan. Pemerintah Kabupaten Sleman meminta pihak-pihak terkait bertanggungjawab.
Kondisi jalan yang rusak, berlubang bahkan sampai ditanami pohon pisang oleh warga setempat, yang protes karena jalan rusak tak kunjung diperbaiki.
Sekretaris Daerah Sleman Harda Kiswaya mengatakan, untuk jalan-jalan yang rusak, Pemkab Sleman sudah berkoordinasi dengan pihak pelaksana proyek, agar mereka bertanggungjawab untuk merawatnya.
"Untuk jalan yang statusnya jalan provinsi, itu urusan provinsi, tetapi saya sudah komunikasikan dengan Dinas PUP ESDM DIY untuk bisa menyesuaikan," kata dia, Senin (13/2/2023).
Baca Juga:Puluhan Warga Bandung Barat Keracunan Nasi Kotak, Satu Orang Meninggal
Harda menambahkan, dari koordinasi itu diketahui akan dilakukan perbaikan atas jalan tersebut. Ia berharap perbaikan bisa dilakukan dengan anggaran murni.
Jalan milik provinsi di Kabupaten Sleman yang banyak dikeluhkan masyarakat adalah jalan Godean. Kondisinya rusak, tidak rata dan di beberapa titik ditemukan lubang. Selanjutnya, Jln Sedayu-Gedongan, yang beberapa titik bergelombang dan berlubang.
"Dua-duanya [pernah] menelan korban. Saya sampaikan seperti itu, mudah-mudahan segera ditambali," katanya.
Selain jalan provinsi, Harda juga menanggapi kerusakan yang terjadi akibat digunakan sebagai jalur lalu-lalang kendaraan berat proyek tol Jogja-Bawen, misalnya di Jln Tempel-Dekso, Kalurahan Banyurejo, Kapanewon Tempel.
Jalan rusak terdampak tol lainnya, ada di wilayah Padukuhan Pundong, Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati.
Baca Juga:Jadi Korban Bullying, Hanggini Sempat Alami Stres hingga Putuskan Homeschooling Kak Seto
Ia menyatakan, pada prinsipnya Kabupaten Slemen mendukung pembangunan tol sebagai bentuk dukungan atas pengembangan wilayah. Namun diharapkan pihak tol bisa meminimalkan kerusakan jalan sebagai dampak dilewati kendaraan berat.
- 1
- 2