Galakkan Penghijauan Lingkungan Lewat Pohon Duku Varietas Lokal, Sorosutan Disiapkan Jadi Paru-paru Kota Jogja

Lurah Sorosutan, Zulasmi mengatakan bahwa pihaknya memiliki konsep pembangunan wilayah yang berkelanjutan.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 21 Februari 2023 | 11:06 WIB
Galakkan Penghijauan Lingkungan Lewat Pohon Duku Varietas Lokal, Sorosutan Disiapkan Jadi Paru-paru Kota Jogja
Salah satu pemilik pohon duku nitikan, Bunyan Mashuri menunjukkan buah duku miliknya, Sabtu (18/2/2023). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Wilayah Sorosutan, Umbulharjo, disiapkan menjadi paru-paru Kota Jogja. Hal itu sekaligus sebagai tindaklanjut atas tanaman duku khususnya di kampung Nitikan yang sudah mengantongi sertifikat untuk varietas lokal dari Kementerian Pertanian. 

Tidak dipungkiri bahwa saat ini pembangunan di Kota Jogja semakin masif. Kondisi tersebut yang kemudian menjadikan kawasan kota gudeg itu minim pepohonan atau ruang terbuka hijau.


Lurah Sorosutan, Zulasmi mengatakan bahwa pihaknya memiliki konsep pembangunan wilayah yang berkelanjutan. Setidaknya ada empat prioritas yang hendak dicapai di dalamnya.


Pertama adalah tentang pengolahan sampah, kemudian kedua sanitasi lingkungan, ketiga adalah penghijauan, serta keempat merupakan ketahanan keluarga.

Baca Juga:Melihat Varietas Lokal Duku Asli Nitikan di Kota Jogja, Lebih Manis dan Besar


"Prioritas ketiga tadi penghijauan, kita pengen galakkan penghijauan karena Sorosutan itu luasnya 1,68 km persegi itu ekuivalen dengan 5 persen Jogja. Jogja kan 32,5 km persegi," ujar Zulasmi.


"Karena luas itu maka ketika banyak vegetasi tanaman yang bisa ditanam kemudian dipertahankan. Maka dia akan menjadi paru-paru Jogja. Kita punya slogan 'Suparjo', Sorosutan paru-paru Jogja," imbuhnya.


Konsep itu kemudian ditindaklanjuti dengan mencari tanaman yang cocok dan khas di wilayah tersebut. Hingga ditemukanlah tanaman duku yang diketahui merupakan tanaman khas di sana.


Setelah dicari tahu lebih jauh, kata Zulasmi, ternyata tanaman duku itu sudah mulai langka khususnya di Sorosutan. Terlebih setelah tergeser dengan pembangunan yang cukup masif.


"Duku ini kita coba inventarisasi. Kalau terdata jumlah pemilik 8 dan pohon 17. Kemudian kita berinisiatif karena katanya duku ini khas jangan sampai cuma klaim. Maka kita periksakan ke instansi yang berwenang," ungkapnya.

Baca Juga:Hidden Gem Baru di Jogja, Tempat Makan Ini Usung Konsep Al Fresco Tropical Garden


Mulai dari Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Jogja, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, hingga Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), serta para warga pemilik tanaman duku di Nitikan sendiri. Tanaman duku itu diteliti dengan banyak indikator yang diperiksa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini