SuaraJogja.id - Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi mengimbau seluruh panitia salat id pada hari raya Idul Fitri nanti tetap memperhatikan kebersihan lingkungannya. Mengingat ada ratusan masjid dan tempat terbuka yang akan menyelenggarakan salat idul fitri mendatang.
Belum lagi, ada kemungkinan salat id akan digelar dua kali pada Lebaran tahun ini. Oleh sebab itu Pemkot Jogja berkoordinasi dengan seluruh jajaran dari polsek, koramil hingga tingkat kalurahan untuk tetap menjaga kebersihan termasuk soal sampah.
"Karena ada sekitar 493 masjid yang digunakan untuk salat id, dan 218 lapangan atau tempat terbuka untuk salat id. Kami mengimbau kepada panitia untuk bertanggungjawab ketika salat id untuk kebersihannya," kata Sumadi, Selasa (18/4/2023).
Hal itu mengingat Pemkot Jogja yang tengah gencar dalam menekan persoalan sampah di wilayahnya. Terlebih dengan kebijakan zero sampah anorganik yang telah diterapkan sejak awal tahun ini.
Baca Juga:Daftar 20 Lokasi Salat Idul Fitri Jumat 21 April 2023 versi Muhammadiyah di Solo
Pihaknya meminta semua pihak turut aktif ambil bagian untuk meminimalisir penggunaan sampah anorganik dan menjaga lingkungannya. Terlebih saat momen salat id hingga libur Lebaran nanti.
"Jadi jangan sampai program kita yang untuk menjaga kebersihan itu mencemari yang dua hari itu nanti terus malah sampahnya menumpuk. Jadi kami sudah mengimbau untuk panitia yang penyelenggara itu harus bertanggungjawab terhadap kebersihan," tandasnya.
Sementara itu dari sisi keamanan, Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Saiful Anwar menegaskan pihaknya siap untuk melakukan pengamanan pada masa Lebaran tahun ini. Termasuk untuk pengamanan salat ied yang berpotensi dilakukan dua kali.
"Kita antisipasi juga masalah salat id, kita siapkan pengamanannya, malam takbiran. Salat id juga baik yang informasinya akan ada dua kali, kita belum tahu, tapi apapun itu akan kita amankan semuanya," kata Saiful.
Pihaknya sendiri tidak melarang kegiatan takbir keliling pada momen Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah mendatang. Kendati begitu masyarakat diminta tetap memperhatikan keselamatan anak-anak ketika turun ke jalan.
Baca Juga:Wanti-wanti soal Khotbah Salat Idul Fitri Jelang Tahun Politik, MUI DIY Berikan Catatan Ini
Selain itu, pihaknya meminta warga tak melakukan kegiatan yang membahayakan lainnya saat melaksanakan takbir keliling. Misalnya melakukan tawuran hingga meledakkan petasan.
"Kita antisipasinya tawuran dan petasan. Jadi selama itu [takbiran] tertib ya enggak masalah juga, karena memang itu takbir keliling sudah jadi budaya ya. Budaya masyarakat kita, kalau takbir kan harus keliling," tuturnya.
Terkait dengan kemungkinan takbir yang bisa diselenggarakan dua kali, Saiful memastikan tetap akan melakukan pengamanan. Kendati demikian pihaknya tetap mengimbau takbir keliling dilakukan di dalam kampung saja.
"Kalau imbauan saya ya cukup di kampung saja lah, apalagi ada anak kecil, kalau jalan raya takutnya kecelakaan, kalau dari sisi keamanan takutnya kecelakaan. Tapi kalau mereka mau takbir keliling juga ya silakan, saya gak bisa melarang," ujarnya.