Sepekan Terakhir, Gunung Merapi Luncurkan 148 Kali Guguran Lava ke Barat Daya

Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak5 November 2020lalu.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 30 April 2023 | 10:28 WIB
Sepekan Terakhir, Gunung Merapi Luncurkan 148 Kali Guguran Lava ke Barat Daya
Lava pijar meluncur dari kubah lava Gunung Merapi terlihat Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (2/4/2023). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 1 April 2023 pukul 00.00-24.00 WIB telah terjadi 12 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya (kali Bebeng). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc.

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat ratusan luncuran lava dalam sepekan terakhir.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 21-27 April 2023. 


"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 148 kali ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng dan Kali Boyong) dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," kata Agus, dalam keterangannya, Sabtu (29/4/2023). 


"Suara guguran terdengar 9 kali dari pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang," imbuhnya.

Baca Juga:Jumat Pagi, Gunung Merapi Luncurkan 23 Guguran Lava Pijar


Ia menuturkan dari hasil analisis morfologi kubah lava dari Stasiun kamera Deles5, Kaliurang, Ngepos dan Babadan2. Pada kubah barat daya teramati adanya perubahan morfologi akibat guguran lava tersebut.


Sedangkan untuk volume kubah tengah tidak ada perubahan yang signifikan.
 
"Berdasarkan foto udara tanggal 13 Maret 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 1.686.200 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.312.100 meter kubik," ungkapnya.


Dari catatan BPPTKG intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Pihaknya mencatat dalam sepekan terakhir ini 2 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 24 kali gempa Fase Banyak (MP), 731 kali gempa Guguran (RF), dan 12 kali gempa Tektonik (TT).


"Dalam minggu ini tercatat kegempaan guguran pada minggu ini masih dominan, gempa MP lebih tinggi dibandingkan minggu lalu menunjukkan adanya pertumbuhan kubah lava," terangnya.


Untuk deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM. Pada minggu ini menunjukkan pemendekan jarak tunjam sebesar 0,01 cm per hari.

Baca Juga:Update Merapi Luncurkan 23 guguran lava pijar pada Jumat pagi


Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu. 


Sedangkan gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021. Saat itu ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.


Agus menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 


Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.


"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini