Sebagai kegiatan mandiri Pemprov Bali, pembiayaan ditanggung bersama secara gotong-royong. Dari hasil pengumpulan dana selama sebulan, anggaran sebesar Rp 433 juta dialokasikan untuk berbagai kegiatan Bulan Bung Karno.
Pemerintah kabupaten kolaborasi antara provinsi dan pemerintah kabupaten serta seniman, UMKM dan swasta dalam kegiatan tersebut. Hal itu dilakukan dalam rangka melestarikan Bulan Bung Karno ditengah gempuran budaya asing yang begitu besar masuk ke Bali.
Predikat Bali sebagai destinasi wisata unggulan dunia membuat banyak wisatawan asing masuk dan bahkan tinggal di Bali. Sebagian wisatawan melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan budaya Bali.
"Budaya luar masuk, itu tak bisa disangkal, tapi bagaimana kita mewujudkan nilai budaya Indonesia. Salah satunya melalui Bulan Bung Karno yang gaungnya sampai ke desa. Implementasi pemikiran Bung Karno bisa terwujud membentengi budaya Bali. Anak-anak muda terlibat dan bersemangat. Kami juga tegas ketika ada wisatawan asing yang melecehkan Bali atau berbuat tak baik, kami deportasi," imbuhnya.
Baca Juga:Ari Wibowo Tak Diajak, Inge Anugrah Boyong Anak-anak Liburan ke Bali