SuaraJogja.id - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) menjadi satu-satunya bandar udara di ASEAN yang telah disiapkan untuk menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami.
"Bandara Internasional Yogyakarta yang ada di Kulon Progo itu merupakan satu-satunya bandara di ASEAN yang telah disiapkan, Insya allah ini semoga bukan takabur ya, disiapkan untuk tahan gempa kekuatan 8,5 dan tsunami sampai ketinggian 10 meter," ujar Dwikorita di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Selasa (1/8/2023).
Dwikorita mengklaim Bandara YIA merupakan salah satu tempat yang aman ketika bencana gempa bumi dan tsunami melanda. Hal itu menyusul desain dan konstruksi bangunan yang telah dibangun mengantisipasi berbagai peristiwa bencana tersebut.
"Sehingga kalau yang berada di bandara, ada gempa ada tsunami jangan keluar dari bandara. Ya karena Insya Allah semoga desainya tepat, tempat yang aman adalah di lantai dua dan lantai mezzanine bandara," terangnya.
Baca Juga:Gempa Magnitudo 5.2 Guncang Pulau Doi Maluku Utara, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
"Jadi jangan malah kocar kacir lari keluar itu malah tidak aman karena tsunaminya bisa 10 meter," imbuhnya.
Selain itu, Dwikorita mengatakan bahwa Bandara YIA juga didesain dapat menampung sebanyak 10 ribu orang. Sehingga bisa diandalkan untuk tempat evakuasi sementara.
"Dan (Bandara YIA) bisa menampung 10 ribu orang termasuk masyarakat setempat yang tidak ada tempat aman untuk evakuasi justru diarahkan ke bandara," ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Dwikorita menuturkan bahwa Indonesia juga ditunjuk sebagai ASEAN Earthquake Information Center. Sehingga juga bertanggungjawab untuk menyampaikan informasi terkait gempa bumi dan peringatan dini tsunami ke negara-negara tetangga.
Tidak hanya kepada masyarakat Indonesia secara keseluruhan dan 10 negara ASEAN saja. Informasi tentang bencana itu juga dibagikan kepada 25 negara di sepanjang samudra hindia.
Baca Juga:Gempa Tektonik Magnitudo 5,1 di Laut Banda Sulteng, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami