Keliling Dunia 37 Tahun ke 20 Negara, Ini Pengalaman Romo Baskara Bertemu Ilmuan Penghitung Jarak Bumi ke Bulan

Baskara T Wardaya bagikan pengalaman keliling ke 20 negara

Galih Priatmojo
Rabu, 27 September 2023 | 10:29 WIB
Keliling Dunia 37 Tahun ke 20 Negara, Ini Pengalaman Romo Baskara Bertemu Ilmuan Penghitung Jarak Bumi ke Bulan
Baskara T Wardaya(tengah) dalam diskusi bukunya berjudul "Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan" di Yogyakarta, Selasa (26/09/2023) malam. [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Pengalaman adalah guru terbaik. Apalagi pengalaman keliling dunia ke 20 negara selama lebih selama 37 tahun yang dilakukan sejarawan asal Yogyakarta, Baskara T Wardaya atau akrab disapa Romo Bas.

Menjadi pengajar dan peneliti di lintas lima benua, dosen dari Universitas Sanata Dharma ini mendapatkan kesempatan bertemu hal-hal luar biasa. Bahkan berinteraksi dengan orang-orang hebat di tingkat global seperti Hildreth Walker Jr atau Hal Waker, ilmuan dunia yang berhasil menghitung jarak bumi ke bulan.

"Suatu waktu saya berada di los angeles, saya bertemu hal walker di los angeles dan berbincang dengannya. Ternyata hal walker adalah orang yang berhasil menemukan hitungan jarak bumi ke bulan menggunakan sinar laser ruby dalam program apollo 11," papar Romo Bas dalam diskusi bukunya berjudul "Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan" di Yogyakarta, Selasa (26/09/2023) malam.

Tak disangka, Hal Walker merupakan orang yang sangat sederhana. Meski namanya terkenal seantero dunia, dia tetep hidup rendah hati dan berbuat sesuatu yang berguna untuk kemanusiaan.

Baca Juga:Kisah Sugar Baby Dapat Rp 7 miliar Hingga Diajak Keliling Dunia: Jangan Merasa Malu

Kekayaan yang dimiliki keturunan Afrika Amerika tersebut bahkan digunakan untuk melatih anak-anak muda menjadi ilmuan. Pengalaman itulah yang kemudian menginspirasinya membuat satu bab dalam buku baru Romo Bas.

"Luar biasanya dia pakai kekayaan untuk training orang muda untuk jadi ilmuan. Kelihatannya itu pertemuan pribadi tapi ternyata membawa manfaat yang saya ceritakan dalam buku ini untuk bisa saya bagikan ke publik," tandasnya.

Pengalaman luar biasa Romo Bas juga dirasakan saat mendapatkan cerita tentang Cyrus Habib. Tokoh keturunan Iran Amerika itu berhasil mendaki gunung tertinggi di Benua Afrika, Kilimanjaro. Dengan ketinggian 5.885 meter, Habib yang ternyata seorang disabilitas tunanetra mampu menaklukkan gunung yang puncaknya hampir selalu tertutup salju.

Tak main-main, meski memiliki keterbatasan fisik sejak usai 8 tahun, Habib yang terjun di politik pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur dan calon Gubernur di negara bagian Washington AS pada 2020 silam. Usai berpolitik, Habib pun tergerak menjadi rohaniawan untuk melayani orang-orang yang terpinggirkan.

"Refleksi kisah perjuangan cyrus habib ini yang ingin saya bagikan ke generasi muda melalui buku. Meski dalam kondisi tunanetra, tidak mematahkannya untuk berprestasi dan berkontribusi untuk masyarakat," paparnya.

Baca Juga:Gaya Hedon Istri Kepala BPN Jaktim, Hamburkan Uang Buat Keliling Dunia

Romo Bas memang sengaja menjadikan buku setebal 331 halaman yang diterbitkan Galangpress tersebut sebagai catatan dan refleksi atas rangkaian pengalaman dalam interaksi dengan bermacam orang dan peristiwa di berbagai belahan dunia. Alih-alih menggambarkan destinasi wisata menarik, buku didedikasikannya sebagai catatan dan ingatan sejarah.

Tak hanya berbagi pengalaman, Romo Bas mengajak pembaca bersama-sama menyimak pesan atau makna yang tersirat dalam pengalaman-pengalaman tersebut, khususnya dari sudut pandang sejarah. Dia ingin mengajak para pembaca untuk belajar tentang sejarah bukan hanya perang dan kelompok elit namun keseharian termasuk kita masing-masing.

"Dari keseharian kita banyak hal yang bisa diambil. Saya ingin mengajak pembaca berefleksi masing-masing," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak