Mengapa Cuaca Jogja Panas Menyengat Akhir-akhir Ini? Begini Penjelasan BMKG

Netizen mengeluhkan cuaca Jogja panas di media sosial.

Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 06 Oktober 2023 | 16:00 WIB
Mengapa Cuaca Jogja Panas Menyengat Akhir-akhir Ini? Begini Penjelasan BMKG
Mengapa Cuaca Jogja Panas Menyengat Akhir-akhir Ini? Ilustrasi: Cuaca Panas. (Pixabay Engin Akyurt)

Sedikitnya tutupan awan membuat cuaca panas semakin menyengat saat siang hari. Posisi semu matahari juga turut andil dalam membuat kondisi panas makin terik.

Seperti diketahui, bahwa saat ini sebagian besar wilayah Indonesia terutama di selatan ekuator masih mengalami musim kemarau dan sebagian lainnya akan mulai memasuki periode peralihan musim pada periode Oktober-November ini, sehingga kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari.

Di akhir September, posisi semu matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator, yang berarti bahwa sebagian wilayah Indonesia di selatan ekuator termasuk wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara mendapatkan pengaruh dampak penyinaran matahari yang relatif lebih intens dibandingkan wilayah lainnya.

Dikutip dari laman resmi BMKG, pemanasan sinar matahari cukup optimal terjadi pada pagi menjelang siang dan pada siang hari. Namun demikian, fenomena astronomis ini tidak berdiri sendiri dalam mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis atau ekstrem di permukaan bumi. Faktor-faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara memiliki dampak yang lebih besar juga terhadap kondisi suhu terik di suatu wilayah seperti yang terjadi saat ini di beberapa wilayah Indonesia.

Baca Juga:Cuaca Panas di Indonesia Sampai Kapan? Simak Penjelasan dari BMKG

"Kondisi fenomena panas terik ini diprediksikan masih dapat berlangsung dalam periode Oktober, mengingat kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari, sehingga BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktifitas di luar ruangan pada siang hari supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya," bunyi keterangan resmi dari BMKG.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak