Judul tersebut juga sekaligus mencerminkan kerangka kuratorial yang berangkat dari dekolonisasi produksi pengetahuan, di mana belakangan ini menjadi bentuk perlawanan terhadap metodologi Barat yang dominan. Selain itu, menegaskan pula keberpihakan kuratorial pada metode yang berangkat dari kehidupan masyarakat yang melibatkan manusia-bukan manusia serta lingkungan alam luas.
"Kalau orang Jawa bilang niteni atau titeni (ditandai). Titen metode menandai pengetahuan. Banyak sekali di antara tema atau karya seniman ini menggarisbawahi itu. Masyarakat punya cara membangun pengetahuan yang berbeda, yang berdasar amatan terhadap tanaman, binatang, yang itu turun temurun. Kita cari di buku enggak ada, kalau rumah didatangi kupu-kupu mau ada tamu, di buku enggak ada sebenarnya. Kita ingin mencari pengetahuan-pengetahuan yang mungkin belum menjadi teori, belum terdokumentasikan," ujar Alia Swastika.
Sederhananya, Titen menjadi ruang segenap para seniman untuk menggunakan kembali metode penggalian pengetahuan yang berangkat dari kedekatan antara keseharian masyarakat setempat dengan fenomena lingkungan di sekitarnya.
Informasi Lokasi dan Waktu Pembukaan Pameran
Ada 13 titik yang menjadi lokasi penempatan karya-karya para seniman dari Biennale Jogja 17 2023 ini. Lokasi-lokasi tersebut terpusat pada empat area utama, yakni Taman Budaya Yogyakarta, Area Desa Panggungharjo, Area Desa Bangunjiwo, dan Area Madukismo.
Pembukaan Biennale Jogja 17 akan berlangsung pada hari Jumat, 6 Oktober 2023 di Kampoeng Mataraman, Panggungharjo, di mana menghadirkan penampilan karya kolaborasi antara Monica Hapsari dan ibu-ibu Dusun Sawit, Desa Panggungharjo. Ada pula penampilan dari Wangak Maumere. Sementara, karya kolaborasi antara Arum Dayu dan ibu-ibu Dusun Ngentak, Desa Bangunjiwo, akan jadi pembukaan pada 8 Oktober 2023 di Sekar Mataram Bangunjiwo.
Di Panggungharjo, pameran dapat diakses di Kantor Kelurahan Panggungharjo, Kampoeng Mataraman, Gedung Olahraga Panggungharjo, The Ratan, Kawasan Budaya Karang Kitri. Sementara untuk Area Desa Bangunjiwo, pameran dapat diakses di Kantor Kelurahan Bangunjiwo, Lohjinawi, Sekar Mataram, Monumen Bibis, Joning Artspace, dan Rumah Tua.
Selain pameran utama, program publik juga akan dirangkai dalam berbagai bentuk, mulai dari pertunjukan, pemutaran film, diskusi, dan sebagainya. Beberapa acara yang termasuk dalam Public Program, misalnya Tangga Teparo, Pameran Seni Rupa Anak, Baku Pandang, Tur Kuratorial, Wicara Kurator, Bentang Silir, Pilin Takarir, dan Biennale Forum.
Untuk informasi lebih lanjut dapat mengunjungi webstie resmi Biennale Jogja, yaitu www.biennalejogja.org atau akun instagram resmi, @biennalejogja.