Soal Malaysia Salahkan Indonesia Akibat Polusi Udara, Menteri LHK: Bukan Komplain tapi Ajakan Kerja Sama

Diketahui pernyataan tersebut sebelumnya disampaikan oleh Wan Abdul Latiff Wan Jaffar selaku Direktur Jenderal Departemen Lingkungan Hidup Malaysia.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 21 Oktober 2023 | 11:29 WIB
Soal Malaysia Salahkan Indonesia Akibat Polusi Udara, Menteri LHK: Bukan Komplain tapi Ajakan Kerja Sama
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar saat ditemui di UGM, Jumat (20/10/2023).

SuaraJogja.id - Belum lama ini petinggi salah satu lembaga resmi di Malaysia menyalahkan Indonesia atas polusi udara yang mencemari negara mereka. Malaysia mengklaim, kabut asap dari dua pulau besar Indonesia telah melintasi batas negara.

Menanggapi hal itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar memastikan tidak ada data terkait pencemaran udara atau polusi lintas batas atau transboundary haze. Sehingga komplain yang negara tetangga Malaysia sampaikan itu tak bisa ditujukan ke Indonesia.

"Itu kan yang sebelum tanggal awal Oktober dan berdasarkan data enggak ada transboundary haze. Jadi enggak bisa dikomplain ke Indonesia," kata Siti Nurbaya dikutip, Sabtu (21/10/2023).

Namun lebih jauh, diungkapkan Siti, surat yang dikirimkan Malaysia itu tidak berisi tentang komplain. Negeri Jiran itu hanya mengatakan bahwa kualitas udara di wilayahnya sedang tidak baik.

Baca Juga:Begini Upaya Sanofi Kurangi Polusi Udara di Jakarta

"Tapi saya sudah baca suratnya isinya, sebetulnya bukan komplain dia hanya mengatakan bahwa kualitas udara di tempat dia tidak baik. Kemudian kalau ada kerja sama yang bisa dilakukan antara Indonesia dengan Malaysia dia senang sekali bisa bantu," tuturnya.

"Tapi kan kita punya sistem sendiri dan wilayah kita gedenya minta ampun, coba bandingin Malaysia sama Indonesia, emangnya gak terbalik gitu loh," sambungnya.

Selain menyatakan bahwa pihaknya sudah memiliki sistem sendiri terkat persoalan ini. Menteri LHK mengaku tengah merapikan dan menangani permasalahan tersebut.

"Tapi kan yang pasti kita punya sistem sendiri kita kerjakan ya kita rapihin. Sekarang sedang dirapikan. Memang fluktuatif turun naik turun naik," ungkapnya.

Kementerian LHK juga sedang meminta bantuan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mencari penyebab kualitas udara yang tak baik ini. Menurutnya langkah yang tepat adalah saling belajar bukan saling menyalahkan.

Baca Juga:Sempat Raih Peringkat Kota Paling Berpolusi di Dunia, Siapa yang Jadi Biang Keladi Polusi Udara Jakarta?

"Nah kalau kualitas udaranya jelek saya juga lagi minta BMKG juga lihat apa sih gitu ya. Karena kan kalau transboundary haze Itu kan ukurannya partikel, partikel karena dari kebakaran tapi kalau suhu udara jelek itu kan segala macam komposisi udara, ada CO, NO2, SO2 segala macam. Jadinya menurut saya sih saling belajar aja," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak