Luput dari Hingar Bingar Sumbu Filosofi, Tari Klasik Gaya Yogyakarta Terancam Punah

RM Dinusatomo merupakan bangsawan yang menghabiskan sebagian besar masa mudanya untuk pentas dan mengajar tari.

Galih Priatmojo
Selasa, 14 November 2023 | 18:41 WIB
Luput dari Hingar Bingar Sumbu Filosofi, Tari Klasik Gaya Yogyakarta Terancam Punah
Para penari tari klasik Gaya Yogyakarta dalam rangkaian Gelar Karya Maestro di Taman Budaya Yogyakarta, Selasa (14/11/2023). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

RM Dinusatomo mendapatkan penghargaan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2018 lalu sebagai Maestro pencetak Sumber Daya Manusia dalam seni tari klasik gaya Yogyakarta.  Semasa hidupnya, dia menjadi penari klasik Keraton Yogyakarta dan ikut berperan aktif dalam menjaga eksistensi tari klasik di Keraton Yogyakarta. 

Dia juga pernah menjabat sebagai kepala bidang kesenian Kanwil Pendidikan & Kebudayaan DIY, Widyaswara PPPG, dan pernah menjabat sebagai penghageng II Sriwandawa Kraton Yogyakarta. Bahkan diberi kepercayaan mencurahkan segala perhatiannya dalam mengelola kesenian yang ada di Kraton Yogyakarta. Dengan mengelola tari Klasik Gaya Yogyakarta yang telah ada sejak masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1755 – 1792. 

"Dengan tujuan yang sangat mulia itulah dua akhirnya memiliki keinginan mulia untuk mengembangkan keberadaan Yayasan Siswa Among Beksa sebagai wadah, ataupun sebagai kawah Candradimuka," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Baca Juga:Tribute to Timbul Raharjo, ISI Pamerkan Seni Kriya Kuda Kontroversial

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak