Kisah Musisi yang Mangkal di Perempatan Condongcatur hingga Kentungan: Dari Kafe ke Jalanan

Sejumlah musisi jalanan yang mangkal di simpang empat Condongcatur dan Jalan Kaliurang mengungkap suka duka mereka di jalanan

Galih Priatmojo
Jum'at, 17 November 2023 | 17:24 WIB
Kisah Musisi yang Mangkal di Perempatan Condongcatur hingga Kentungan: Dari Kafe ke Jalanan
Salah satu musisi jalanan yang mangkal di perempatan Kentungan. [Kontributor/Fristian Setiawan]

Untungnya, satpol PP di wilayahnya masih tergolong humanis, bukan satpol PP yang keras.

Humanis di sini dicontohkan melalui himbauan untuk mencari kafe daripada bermusik di jalan, tidak secara kasar membubarkan aktivitas bermusik di jalan, dan lain sebagainya.

"Ya sukanya jadi musisi jalanan ini kami bisa memperkenalkan warna musik kami ke masyarakat ya. Karena bayangin saja dalam sehari berapa ribu motor yang lewat dan mendengarkan suara kita. Terus kedua ya kami bisa dapat uang makan lah dari sini. Kalau dukanya, ya gini. Tiba-tiba mau hujan, atau ketika ada operasi satpol pp. Untungnya kalau di sini satpol pp nya masih humanis, bukan yang keras. Jadi paling cuma himbauan-himbauan saja untuk berusaha nyari cafe daripada ngamen di jalan," ungkapnya. 

Soal pendapatan, Andre mengaku selama ini selalu mencukupkan berapapun penghasilan yang ia dapatkan. Yang penting sehari bisa makan, tutur Andre.

Baca Juga:Mengenal Sejarah Yogyakarta, Lewat Wisata Edukasi di Diorama Arsip Jogja

"Kalau per hari relatif sih, tapi ya ga nyampe 100 ribu lah. Yang penting dicukup-cukupi saja. Cukup buat makan dan hidup," jelas Andre.

Sementara itu, Indra (29) yang biasa mangkal di Kentungan mengaku sudah sejak dua tahun yang lalu mulai bermusik di jalan. 

Awalnya, Indra lebih aktif sebagai penyanyi kafe. Hanya saja, karena semakin kesini semakin sulit, jadi akhirnya turun ke jalan.

"Mulainya sejak dua tahun yang lalu sih. Kira-kira tahun 2021. Dulu di kafe lebih aktif. Tapi sekarang ya imbang sama di jalan ya," kata pria asal Bandung tersebut.

Beberapa suka yang Indra rasakan sebagai musisi jalanan di antaranya, bisa dapat rezeki. Bisa menyambung hidup, bisa makan. 

Baca Juga:Kegiatan Wisata Arsip V, Belajar Sejarah Yogyakarta Bareng DPAD DIY

Lalu untuk dukanya menurut Indra adalah, terik sinar matahari yang menyengat saat siang hari terkadang menjadi duka tersendiri. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak