Sementara itu, Indra (29) yang biasa mangkal di Kentungan mengaku sudah sejak dua tahun yang lalu mulai bermusik di jalan.
Awalnya, Indra lebih aktif sebagai penyanyi kafe. Hanya saja, karena semakin kesini semakin sulit, jadi akhirnya turun ke jalan.
"Mulainya sejak dua tahun yang lalu sih. Kira-kira tahun 2021. Dulu di kafe lebih aktif. Tapi sekarang ya imbang sama di jalan ya," kata pria asal Bandung tersebut.
Beberapa suka yang Indra rasakan sebagai musisi jalanan di antaranya, bisa dapat rezeki. Bisa menyambung hidup, bisa makan.
Baca Juga:Mengenal Sejarah Yogyakarta, Lewat Wisata Edukasi di Diorama Arsip Jogja
Lalu untuk dukanya menurut Indra adalah, terik sinar matahari yang menyengat saat siang hari terkadang menjadi duka tersendiri.
"Dukanya salah satunya itu panas kaya gini nih, menyengat banget mataharinya. Sukanya ya bisa dapat rezeki dari sini. Karena hobi juga ya, jadi harus dinikmati saja. Per hari ya setidaknya bisa menyambung hidup lah, bisa makan," katanya.
Indra menambahkan bahwa ia biasanya siang bermusik di jalan, lalu malam reguleran di sejumlah kafe.
Mulai dari hari Selasa-Minggu ia selalu bermusik di perempatan Jalan Kaliurang. Kecuali hari Senin, ia libur.
"Biasanya itu saya siang di jalan, malam reguleran di kafe. Selasa sampai Minggu saya rutin di jalan kaya gini dan ngisi di kafe juga, kecuali Senin saya libur," ujar Indra.
Baca Juga:Kegiatan Wisata Arsip V, Belajar Sejarah Yogyakarta Bareng DPAD DIY
Kontributor: Fristian Setiawan