SuaraJogja.id - Sudah sepekan ini warga kawasan Padukuhan Putat II khususnya RT 36 Kalurahan Putat Kapanewon Patuk Gunungkidul resah. Banyak ular yang masuk ke pemukiman bahkan sampai ke dalam rumah.
Beberapa kali ular sowo Kembang sebesar jempol kaki ditemukan di berbagai tempat. Ular-ular yang seringnya muncul pada malam hari ini beberapa kali ditemukan di dalam rumah, jemuran baju milik warga, warung angkringan, dashboard motor hingga ke kabin truk.
Dukuh Putat II, Yasinta Ratnawati ketika dikonfirmasi membenarkan adanya teror ular Sanca atau oleh warga setempat disebut ular Sowo Kembang ini. Hampir setiap malam, warga menjumpai ular di seputaran tempat tinggal mereka
"Sudah semingguan ini. Ulare cari makan PO yo,"kata Yasinta, Senin (20/11/2023).
Baca Juga:Kebakaran Melanda Rumah di Gunungkidul, Tumpukan Uang Senilah Rp35 Juta Milik Jumiko Ikut Hangus
Dia mengakui Kemunculan ular-ular tersebut ukurannya tidak terlalu besar ini membuat warga ketakutan. Warga resah karena khawatir tiba-tiba ular tersebut masuk ke dalam rumah dan naik ke atas kasur tempat mereka tidur.
Dia mengakui saat ini, memang belum ada warga yang digigit oleh ular-ular tersebut. Karena yang muncul tersebut hanyalah anakan ular. Namun tetap saja warga ketakutan terlebih bagi mereka yang punya bayi ataupun anak kecil. Warga khawatir jika nanti tiba-tiba ular tersebut naik ke atas kasur.
"Ularnya ya baru Segede jempol kaki saja,"kata dia.
Karenanya, warga kemudian berusaha memburu ular-ular tersebut. Dan ternyata benar dugaan warga, jika di kampung tersebut ada Leng (lobang) tempat ular-ular tersebut bersembunyi. Leng atau lobang tersebut ternyata tidak hanya satu karena ditemukan beberapa di dekat rumpun bambu.
Yasinta menambahkan, sejak hari Selasa (14/11/2023) malam, warga terus berpatroli tiap malam untuk mencari ular. Sejak Selasa malam sampai Minggu (19/11/2023) malam tadi, sudah 10 ekor ular yang mereka tangkap.
"Kami tangkap terus kami berikan ke pawang,"kata dia.
Salah satu anggota pemburu ular, Iwan Haryanto menuturkan Ular ini sebenarnya tidak menggigit dan tidak memiliki bisa. Namun lilitannya cukup mematikan jika sudah dewasa. Ular-ular ini sering memburu hewan ternak milik warga seperti telur, ayam ataupun peliharaan lainnya.
Ular-ular yang berkeliaran ini adalah anakan, bukan induk. Beberapa kali dia menemukan tumpukan ular dalam satu lobang namun sampai saat ini induk ular belum berhasil ditemukan.
"Kita ini terus mencari induknya. Susah cari persembunyiannya,"terang dia.
Dia bersama dengan warga yang lain memang selalu berpatroli selepas sholat isya. Warga berusaha keras mencari tempat bersarang indukan ular. Warga menduga indukan ular tersebut bersembunyi di bawah rumpun bambu yang masih banyak ditemukan di RT 36 ini.
Kontributor : Julianto