Polda DIY Jadi yang Paling Responsif Jawab Layanan 110 tapi Didominasi Panggilan Prank

Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan menuturkan pada tahun 2022 penggunaan layanan 110 sebanyak 13.473 kali.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 28 Desember 2023 | 20:32 WIB
Polda DIY Jadi yang Paling Responsif Jawab Layanan 110 tapi Didominasi Panggilan Prank
Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Polda DIY mencatat ada peningkatan cukup banyak terkait penggunaan layanan 110 selama tahun 2023. Namun panggilan yang masuk ke 110 itu ternyata masih didominasi oleh panggilan tidak dapat dipertanggungjawabkan atau prank.

Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan menuturkan pada tahun 2022 penggunaan layanan 110 sebanyak 13.473 kali. Dengan rincian panggilan tidak dapat dipertanggungjawabkan 12.909 kali, informasi 441 kali dan pengaduan 124 kali.

Sementara pada tahun 2023 penggunaan layanan 110 sebanyak 30.278 kali. Dengan dominasi masih panggilan tak dapat dipertanggungjawabkan atau prank.

"Layanan 110 ini untuk Polda Jogja adalah Polda terbaik yang merespon seluruh jawaban telepon 110. Namun dari penggunaan ini, dari 30 ribu ini, 245 itu menyampaikan informasi, 315 kali itu berupa pengaduan, permintaan pertolongan 2 kali, tapi yang tidak dapat dipertonjolkan kalau istilah sekarang prank itu ada 29.707 kali," kata Suwondo saat jumpa pers akhir tahun, Kamis (28/12/2023).

Baca Juga:Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Lagi Buntut Singgung Politik Dinasti DIY, Kini oleh Paman Usman

Disampaikan Suwondo, angka itu dihitung memang dari seluruh panggilan yang masuk ke nomor layanan 110. Tidak hanya Polda DIY tapi juga di semua jajaran Polres maupun Polresta.

"Jadi atas arahan Pak Karo Ops kepada seluruh jajaran setiap kring angkat, setiap kring angkat. Mau kring tutup angkat, kring tutup angkat, mau seribu kali krang kring krang kring angkat," ujarnya.

Hal itu untuk menanamkan perilaku yang responsif bagi seluruh personel. Agar tidak kemudian menyepelekan setiap panggilan dari masyarakat yang masuk.

"Mereka tidak boleh mempunyai pikiran seperti itu. Itu yang diharamkan (menyepelekan). Jadi kring tutup, ada juga 'pak polisi selamat malam' tutup udah, tapi alhamdulillah puji Tuhan tidak pernah ada yang menghujat, itu menunjukkan orang Jogja punya kesantunan," ungkapnya.

Suwondo menyebut tak jarang memang anak kecil yang melakukan panggilan prank tersebut. Namun justru ia menanggapi positif hal tersebut, berarti bahwa anak-anak sudah memiliki kesadaran tentang layanan 110 dari kepolisian itu.

Baca Juga:Aliansi Masyarakat Jogja Istimewa Laporkan Ade Armando ke Polda DIY Terkait Ujaran Kebencian

Selanjutnya akan dibarengi dengan peningkatan sistem pelayanan oleh Polda DIY dan seluruh jajaran. Ia justru menyoroti belum adanya komplain yang masuk terkait layanan 110 tersebut.

"Satu yang masih membahagiakan sekaligus menyedihkan, belum ada komplain tentang 110. 'Pak pelayanan kurang' belum ada. Itu menunjukkan bahwa 110 belum menjadi pelayanan yang dibutuhkan masyarakat. Ini yang berat buat kita, makanya kita terus dorong," ucapnya. 

"Makanya kring angkat kring angkat kring angkat. Mungkin 10 tahun lagi baru jadi kebutuhan 110 ini buat masyarakat. Ini kita terus sosialisasikan ke masyarakat," tambahnya.

Suwondo tak menampik bahwa proses itu masih cukup panjang. Namun ia memastikan kepolisian akan tetap siap untuk melayani masyarakat termasuk dengan layanan 110 tersebut.

"Ini sebuah proses. Kami sampaikan terus saja respon sampai nanti pada saatnya bersama dengan masyarakat menggunakan 110 itu menjadi saluran yang utama yang akan kami buka untuk menerima laporan dari masyarakat," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak