Desentralisasi Pengolahan Sampah, Pemkot Yogyakarta Targetkan Tengah Tahun 2024 Sudah Mandiri

Hingga saat ini Kota Jogja masih diberikan kuota membuang sampah ke TPA Piyungan sebanyak 145 ton per hari

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 14 Januari 2024 | 12:46 WIB
Desentralisasi Pengolahan Sampah, Pemkot Yogyakarta Targetkan Tengah Tahun 2024 Sudah Mandiri
Petugas mengambil sampah yang menumpuk di Depo Kotabaru pasca viral, Senin (09/10/2023). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus mematangkan program desentralisasi pengolahan sampah di wilayahnya. Targetnya pada pertengahan tahun 2024 Kota Jogja sudah bisa mandiri mengolah sampah.

"Itu nanti di pertengahan tahun ini insya allah bisa mandiri mengelola sampah, desentralisasi sampah bisa kita jalankan," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, Minggu (14/1/2024).

Disampaikan Singgih, hingga saat ini Kota Jogja masih diberikan kuota membuang sampah ke TPA Piyungan sebanyak 145 ton per hari. Kendati demikian pihaknya tetap bergerak di hulu untuk terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait memilah dan mengolah sampah dari sumbernya.

Bank sampah di setiap masyarakat juga akan terus digencarkan. Tak hanya untuk menampung sampah anorganik tapi juga organik dari rumah tangga.

Baca Juga:Wujudkan Desa Mandiri Kelola Sampah, Staf Ahli Gubernur DIY Dorong Agar Bregada Uwuh Diaktifkan

"Bank sampah juga sudah diberi fasilitas baik dari Pemkot, DLH dan CSR dan tahun ini akan juga per keluarahan akan berikan pendanaan untuk pengolahan sampah. Ya saya berharap di level kalurahan nanti ada pengolahan sampah," ucapnya.

Sementara untuk penanganan sampah di hilir, Singgih menuturkan sudah ada beberapa perkembangan. Mulai dari TPST Nitikan yang sudah mampu mengelola sampah sebenyak 30 ton per hari dengan tiga mesin atau modul yang ada.

Nantinya direncanakan mesin pengolahan sampah di TPST Nitikan akan diubah menggunakan listrik. Kemudian ada TPST Karangmiri yang juga sedang dalam proses pembenahan dari sisi akses.

"Karangmiri sekarang kita upgrade lagi, tahun ini ada pembangunan jembatan menuju ke karangmiri karena saat ini akses hanya cukup untuk roda tiga. Sehingga kapasitasnya sangat sedikit. Nanti kalau sudah ada jembatan truk bisa masuk itu kami rencanakan bisa sampai 20 ton per hari, berikut ada listrik di sana teknologi RDF," paparnya.

Selain itu, diungkapkan Singgih, Kota Jogja juga mendapatkan lahan berstatus pinjam pakai di kawasan Piyungan. Tahun ini proses lahan tersebut sudah dilelangkan untuk pembangunan hanggar dan pemasangan peralatan.

Baca Juga:Disinggung Goblok Usai Debat Capres, Anies Baswedan: Matur Nuwun Pak Prabowo

"Jadi akan kita set up dua modul dengan teknologi RDF. Sehingga nanti setiap hari bisa mengolah sampah 40 ton per hari satu sif. Rencana akan kita naikkan dua sif," imbuhnya.

Kemudian TPST Nitikan 2 pun tengah dalam proses pembangunan hanggar. Ditambah dengan rencana penambahan satu modul yang akan ditempatkan di sana sehingga dapat meningkatkan jumlah sampah yang dapat diolah menjadi 20 ton per hari.

Diharapkan dengan berbagai program dan sarana prasarana pengolahan sampah yang dibangun itu dapat membantu menyelesaikan persoalan sampah di Kota Jogja. Tentunya perlu didukung dengan kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah.

"Insya allah pertengahan tahun ini kita akan mendiri mengolah sampah tapi ya dikurangi sampahnya," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini