Aksi Demonstrasi Menuntut Jokowi Mundur, Ribuan Mahasiswa DIY Blokir Pertigaan Gejayan

Silih berganti mahasiswa melakukan orasi di pertigaan Gejayan. Tak hanya mahasiswa, para guru besar juga nampak melakukam orasi silih berganti.

Galih Priatmojo
Senin, 12 Februari 2024 | 18:19 WIB
Aksi Demonstrasi Menuntut Jokowi Mundur, Ribuan Mahasiswa DIY Blokir Pertigaan Gejayan
Ratusan mahasiswa menggelar aksi demo di Gejayan menuntut Presiden Jokowi turun dari jabatannya karena mencederai demokrasi, Senin (12/2/2024). [Kontributor/Julianto]

Saat ini penguasa melakukan ilfiltrasi dan intervensi terhadap produk hukum di pengadilan. Dan hanya satu kata yang harus selalu mahasiswa teriakan yaiti kata 'Lawan'. Dia meminta kepada seluruh mahasiswa untuk melawan ketidakadilan dan keberpihakan yang dilakukan oleh rezim Jokowi terhadap salah satu kandidat capres. 

Masduki mengatakan dua hari lagi madyarakat Indonesia bakal datang ke TPS untuk menyampaikan hak pilih mereka. Karenanya, sudah saatnya rakyat Indonesia  menghentikan rezim dinasti Jokowi dengan tidak boleh memilih pemimpin yang melanggengkan kekuasaan. 

"Besok hari yang menentukan untuk melakukan penghukuman," tandas dia

Humas Jagad (jaringan gugat demokrasi), Sana Ulaili mengatakan Jagad memang menjadi salah satu penginisiasi untuk merespon situasi hari ini. Di mana ternyata selama dua periode pemerintahan Jokowi, bangsa Indonesia ditipu habis-habisan dengan gimmick-gimmick pencintraan kerakyatan, bijak narasi dari berbagai macam isu.

Baca Juga:Tidak Kritik Langsung Jokowi dalam Pernyataan Sikap, UPNYK Tegaskan Bukan Pesanan

"pada dua periode terakhir, Jokowi menutup kekuasaannya dengan menggunakan segala macam entitas kekuasaan seperti Mahkamah Konstitusi," kata dia. 

Jokowi juga melibatkan kroni-kroninya untuk mengeluarkan regulasi-regulasi yang betul-betul mencederai demokrasi, khususnya demokrasi substantif. Di mana yang satu tidak mengakui yang namanya HAM, tidak melakukan penghormatan kepada hak asasi manusia, dan tentu saja tidak menerapkan prinsip-prinsip hak asasi manusia. 

Perwakilan Jagad (salah satu penginisiasi gerakan ini) Imam Maulana menuturkan aksi ini mewakili aliansi seluruh mahasiswa dan juga tergabung guru-guru besar, dosen masyarakat maupun tokoh-tokoh agama maupun tokoh-tokoh masyarakat yang ada di jogja yang merasa resah terhadap kondisi demokrasi di Indonesia akhir-akhir ini. 

" Dengan itu kami membawa narasi besar yaitu tentang hancurkan dan adili rezim jokowi, selamatkan demokrasi, "kata dia. 

Imam mengatakan merekamembawa 11 poin tuntutan. Tuntutan pertama yaitu revisi UU pemilu dan UU parpol oleh badan independen. Mengapa badan Independen, karena menurut mereka UU pemilu dan UU parpol saat ini sangat cacat karena diatur sistem yang sangat-sangat jauh dari kata demokrasi yaitu sistem oligarki. 

Baca Juga:Projo Diperintah Jokowi Cabut Laporan Butet Kartaredjasa, Mahfud MD Minta Tambah

Tuntutan selanjutnya adalah adili Jokowi dan kroni-kroninya. Kenudian tuntutan ketiga, para mahasiswa menuntut permintaan maaf kaum intelektual dan budayawan yang melanggengkan politik dinasti seperti budiman sudjatmiko dan lain-lain. Kemudian mereka juga menuntut jokowi untuk stop politisasi bansos yang terjadi akhir-akhir ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak