Viral Video Ijazah Ditahan Karena Ada Tunggakan, Sekolah dan Orangtua Siawa Kompak Membantah

Orri Setiawan mengaku urung mengambil ijazah di SMK N 3 Wonosari karena belum melunasi biaya pengambilan. Pihak sekolah menampik adanya penahanan ijazah

Galih Priatmojo
Senin, 01 Juli 2024 | 16:06 WIB
Viral Video Ijazah Ditahan Karena Ada Tunggakan, Sekolah dan Orangtua Siawa Kompak Membantah
Suasana di SMK N 3 Wonosari. [Kontributor/Julianto]

SuaraJogja.id - Sebuah video tentang kasus penahanan ijazah di sebuah sekolah negeri di Gunungkidul viral di media sosial. Dalam video tersebut disebutkan seorang alumni sebuah sekolah negeri di Gunungkidul mengaku tidak memiliki uang tebusan, ijazahnya ditahan oleh pihak sekolah. 

"Tidak punya uang tebusan, ijazah eks siswa sekolah negeri di Gunungkidul ini ditahan pihak sekolah,"demikian caption video viral di instagram Radargunungkidul dikutip senin (1/7/2024).

Dalam video tersebut ada seseorang yang mewancarai alumni SMK Negeri 3 Wonosari. Kepada pewawancara, alumni yang bernama  Orri Setiawan ini mengaku lulusan SMK N 3 Wonosari. Dia belum bisa mengambil ijazah meski sudah lulus sejak tahun 2023 alasannya karena belum ada biaya pengambilan.

"kurangnya 4 juta lebih. Karena kondisi keluarga tidak mampu,"ujarnya

Baca Juga:Puluhan wisatawan Pantai Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur, Tiga Diantaranya Harus Dirawat Intensif

Video ini lantas mengundang beragam komentar dari warganet. Sebagian ada yang menghujat namun ada yang menampik terkait penahanan ijazah.

Kepala Sekolah SMKN 3 Wonosari, Dwi Retnowati ketika dikonfirmasi menepis adanya penahanan ijazah milik alumni mereka yang bernama Orri Setiyawan. Karena yang terjadi sebetulnya pihaknya tidak pernah menahan ijazah. Dia mengakui jika ijazah milik Orri ini masih berada di sekolah. Karena pada saat Orri lulus itu masih dalam suasana Pandemi Covid 19 (PPKM) dan Orri sudah bekerja.

"Orri sudah bekerja dengan menggunakan raport dan surat keterangan lulus pada saat mendaftar,"terangnya,  Senin (1/7/2024). 

Pihaknya juga sudah mengklarifikasi ke pihak orangtua siswa untuk menanyakan mengapa ijazah tidak segera diambil. Karena pihaknya sudah menghimbau kepada orang tua atau wali siswa atau siswanya sendiri melalui web sekolah dan melalui surat langsung kepada orang tua untuk segera melakukan cap tiga jari dan mengambil ijazah ketika sudah lengkap ditandatangani kepala sekolah. 

Tetapi kenyataannya ada beberapa siswa yang karena mungkin sudah bekerja belum mengambil ijazah. seperti yang terjadi pada siswa bernama Orri ini, dia belum sempat mengambil. Pihaknya juga menanyakan apakah orangtua Orri memiliki tunggakan yang konon jumlahnya fantastis mencapai Rp 4 juta, ternyata jawabannya justru orangtuanya tidak mengetahui kalau ada tunggakan. 

Baca Juga:Meski sudah MoU dengan Golkar, PKB Gunungkidul Tepis Arah Dukungannya ke Sunaryanta

"Saya itu tidak tahu Bu jumlahnya berapa. karena waktu itu hanya didatangi oleh seseorang itu yang datang ke rumah mas ori itu menyampaikan bahwa akan mengambilkan ijazahnya mas ori dengan membayar 1 juta rupiah. Tapi itu bukan dari sekolah, sekolah tidak pernah menagih sumbangan yang dulu di awal secara sukarela itu disampaikan oleh orang tua atau wali, "tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak