SuaraJogja.id - Koalisi Sleman Bersatu (KSB) mengusung Harda Kiswaya sebagai bakal calon bupati Sleman untuk Pilkada 2024 mendatang. Ada sejumlah alasan yang melandasi koalisi dari gabungan lima partai itu memilih sosok mantan Sekda Sleman.
Ketua Koalisi Sleman Bersatu (KSB) Sukaptana memaparkan alasan mendasar salah satunya terkait Harda yang merupakan putra asli daerah. Modal itu dinilai penting untuk membangun kepercayaan masyarakat Bumi Sembada.
"Alasan yang sangat mendasar itu ya karena Pak Harda Kiswaya ini putra daerah asli kelahiran Sleman," kata Sukaptana saat jumpa pers di Kantor DPC Partai Golkar Sleman, Kamis (18/7/2024).
Selain itu, disampaikan Sukaptana, KSB memimpikan perubahan yang lebih baik bagi Sleman. Sosok Harda dipercaya mampu melakukan perubahan tersebut.
Baca Juga:Tak Hanya Mengukur, Sleman Siapkan Intervensi dan Rujukan bagi Balita Bermasalah Gizi
"Kelima partai ini ingin Sleman itu tidak ngene-ngene wae (begini-begini saja)," tandasnya.
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Sleman itu mengatakan Harda sudah diberikan surat tugas oleh kelima partai yang tergabung dalam koalisi. Meskipun belum berupa rekomendasi, ia memastikan surat rekomendasi partai-partai KSB sudah 90 persen jatuh kepada Harda sebagai bakal calon bupati.
"Jadi perlu saya jelaskan, yang sudah dimiliki atau dikantongi ini adalah surat tugas. Surat tugas ini artinya 90 persen rekomendasi ke balon (bakal calon) Pak Harda," ujarnya.
"Surat rekomendasi dan surat tugas itu berbeda. Surat tugas itu belum menyebut calon wakil, tetapi kalau rekomendasi harus sudah berpasangan," imbuhnya.
Mengikuti Layangan Putus atau Menerbangkan yang Baru
Baca Juga:Pemilu 2024 Sleman Lancar, Bawaslu Pede Pilkada Lebih Kondusif, Tapi...
Ketua DPC PPP Sleman Untung Basuki Rahmat menambahkan beberapa pertimbangan memilih Harda Kiswaya sebagai bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada 2024. Selain putra daerah, Harda dinilai sebagai sosok yang sangat taat beragama.
"Pak Harda sangat taat beragama tapi dia bisa menghormati orang bergama lain itu tercemin tingkah laku," kata Untung.
Kemudian, menurut Untung, latar belakang keluarga Harda yang dibesarkan oleh ayah seorang pamong yang diangkat menjadi lurah pun ikut berpengaruh kepada sosok Harda sampai sekarang. Harda disebut memiliki jiwa memomong bagi masyarakat Bumi Sembada.
"Karena tugas terberat yang harus dilakukan bupati sleman adalah bisa ngemong semua pihak karena Kabupaten Sleman ini terdiri dari ras, suku, agama yang sangat kompleks. Jadi kalau tidak punya dasar seperti itu saya kira Sleman tidak akan berhasil," ujarnya.
Selain itu karir Harda yang dimulai dari bawah hingga mencapai posisi Sekda Sleman dinilai juga membentuk kepribadiannya sebagai pemimpin. Pengalaman itu yang kemudian dibutuhkan untuk memajukan Sleman.
"Nah koalisi Sleman Bersatu ini tidak menghendaki pimpinan yang datangnya tiba-tiba, atau ujug-ujug atau mungkin dipaksa atau karena keadaan tertentu harus dipaksakan menjadi calon bupati," tuturnya.
Untung mengklaim mayoritas unsur masyarakat pun memilih Harda sebagai pemimpin mereka. Tidak terkecuali partai-partai politik yang ada di Kabupaten Sleman.
"Sebagaimana kita ketahui mayoritas unsur masyarakat dan parpol secara mayoritas mendukung Pak Harda Kiswaya. Ya clue kami sederhana, arep nututi layangan pedot opo bareng-bareng ngunggahke layangan yang baru (mau mengikuti layangan putus atau bersama menaikkan layangan baru)," pungkasnya.