BPBD Bantul Belum Keluarkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan

wilayah Bantul yang rawan terdampak kekeringan karena kemarau panjang dari hasil pemetaan di antaranya tersebar di sebagian Kecamatan Imogiri, Dlingo, Pleret, Piyungan

Galih Priatmojo
Kamis, 15 Agustus 2024 | 18:15 WIB
BPBD Bantul Belum Keluarkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan
Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (ANTARA/Hery Sidik)

SuaraJogja.id -  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), belum mengeluarkan status siaga darurat bencana kekeringan, meskipun tiga kabupaten di DIY, yaitu Kulon Progo, Gunungkidul, dan Sleman telah memberlakukan status tersebut.

"Kabupaten Bantul masih belum mengeluarkan status siaga kekeringan, karena kami masih melihat situasi kondisi di lapangan seperti permintaan air bersih dari masyarakat," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul Antoni Hutagaol, di Bantul, Kamis.

Menurut dia, yang menjadi pertimbangan penetapan status siaga darurat kekeringan di antaranya update cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan situasi permintaan air bersih dari masyarakat apakah sudah begitu banyak dan merata.

Dia mengatakan, sejauh ini wilayah Bantul baru ada lima permohonan distribusi air bersih dari masyarakat, dua dari lima lokasi itu karena pompa air yang rusak, dan semua lokasi sudah diberikan bantuan air bersih sesuai kebutuhan.

Baca Juga:DKPP Sebut Kemarau Tak Berdampak pada Lahan Pertanian di Bantul

"Namun, dengan melihat situasi tersebut sampai saat ini kami segera berkoordinasi untuk status di Bantul. Kami juga akan koordinasi internal BPBD dengan PMI maupun Tagana Dinsos Bantul," katanya.

Dia menyebutkan wilayah Bantul yang rawan terdampak kekeringan karena kemarau panjang dari hasil pemetaan di antaranya tersebar di sebagian Kecamatan Imogiri, Dlingo, Pleret, Piyungan, dan sebagian kecil di wilayah Pajangan dan Pandak.

"Wilayah yang rawan mengalami kekeringan di Bantul masih sama seperti dengan tahun 2023, namun tahun kemarin terjadi kemarau yang panjang," katanya.

Antoni mengatakan, untuk daerah yang memang nantinya masyarakat membutuhkan air bersih, karena kondisi air tanah yang semakin berkurang, bisa mengajukan bantuan air bersih ke BPBD Bantul dengan surat permohonan yang diketahui kelurahan.

"Setelah mendapatkan bantuan air bersih, masyarakat diharapkan dapat menggunakan secara bijak sesuai kebutuhan yang utama, dan saling berbagi dengan tetangga sekitarnya," katanya.

Baca Juga:PHRI DIY Sebut Pemalsuan Data Hotel Tak Turunkan Angka Reservasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini