Termasuk beragam edukasi terkait kesehatan reproduksi dan cara menjaga kehamilan, serta konsultasi dengan ahli dari BKKBN.
"Dari awal ada pendampingan karena sebelum menikah itu ada kriteria yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Bahkan, sekarang sudah bekerja sama dengan Kementerian Agama sehingga siapa pun yang mau menikah itu harus mengisi skrining dari aplikasi Elsimil. Jadi, mereka harus dapat sertifikat dulu baru bisa mengajukan pernikahan ke KUA," tutur Novalino.
Program ini diharapkan mampu menekan angka stunting di Kelurahan Wonodri dan mendorong kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan daun kelor. Lebih dari itu dapat membantu mensukseskan program zero stunting yang digalakkan oleh pemerintah dengan memanfaatkan aplikasi elsimil secara optimal.
Sebagai informasi, prevalensi stunting di Indonesia saat ini adalah 21,6 persen. Sementara target yang ingin dicapai adalah 14 persen pada 2024.
Baca Juga:Kementan Siapkan 1,5 Juta Hektare Lahan Sapi Perah Dukung Susu Gratis
Untuk itu, diperlukan upaya bersama untuk mencapai target yang telah ditetapkan, salah satunya dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat, yakni keluarga.