BPBD DIY Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Gempa Megathrust

Upaya mitigasi yang ditekankan yakni mengetahui jalur-jalur evakuasi bila terjadi tsunami, serta titik kumpul yang jauh dari bangunan yang rentan roboh akibat gempa

Galih Priatmojo
Kamis, 05 September 2024 | 20:20 WIB
BPBD DIY Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Gempa Megathrust
Ilustrasi Gempa megathrust (Freepik)

SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperkuat kesiapsiagaan masyarakat di provinsi ini menghadapi potensi gempa bumi megathrust yang dapat memicu terjadinya tsunami.

Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad di Yogyakarta, Kamis, mengatakan perlu peningkatan kemampuan mitigasi masyarakat, khususnya yang tinggal di kawasan pesisir selatan DIY.

"Perlu ada kerja sama multi-pihak untuk memberikan simulasi edukasi, sosialisasi, terutama masyarakat pesisir ketika terjadi megathrust," kata dia.

Menurut Noviar, upaya mitigasi yang ditekankan antara lain mengetahui jalur-jalur evakuasi apabila terjadi tsunami, serta titik kumpul yang jauh dari bangunan yang rentan roboh akibat gempa. Selain itu masyarakat perlu menyiapkan tas siaga bencana untuk mengisi keperluan darurat serta dokumen-dokumen penting yang mudah dibawa.

Baca Juga:Tangani Lima Perkara Mafia Tanah Kas Desa, Kejati DIY Berhasil Kembalikan Uang Negara hingga Rp12 Miliar

"Jangan lupa selalu memperhatikan peringatan yang dikeluarkan oleh BMKG dan BPBD DIY maupun kabupaten/kota," kata dia.

Menurut dia, masyarakat di enam desa yang berlokasi di pesisir Pantai Glagah Kabupaten Kulon Progo telah memperoleh penguatan kesiapsiagaan melalui simulasi sekaligus pemasangan jalur evakuasi.

BPBD juga telah membuat jalur evakuasi di sepanjang pesisir Kabupaten Gunungkidul dan masih akan menambah pemasangan rambu jalur evakuasi di sejumlah titik.

Noviar meminta masyarakat di DIY tidak panik menghadapi potensi gempa bumi megathrust, namun terus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan bencana yang tidak dapat diprediksi itu.

"Waktunya tidak ada yang tahu. Tidak ada satupun teknologi yang mampu memprediksi (gempa megathrust)," katanya.

Baca Juga:Kesal Gegara Banner Protes Tempat Hiburan Malam Berulang Kali Dicuri, Warga Karangmloko Lapor Polda DIY

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Yogyakarta Setyoajie Prayoedhie mengatakan informasi potensi gempa megathrust yang berkembang saat ini sama sekali bukanlah prediksi atau peringatan dini, sehingga jangan dimaknai secara keliru, seolah akan terjadi dalam waktu dekat.

Dia menegaskan informasi potensi gempa dan tsunami merupakan upaya persiapan untuk mencegah risiko kerugian sosial ekonomi dan korban jiwa, apabila terjadi gempa kuat dan membangkitkan tsunami dengan skenario terburuk.

"Megathrust adalah fakta. Untuk itu BMKG mengimbau kepada pemerintah, pihak swasta, LSM, dan seluruh elemen masyarakat, agar mulai melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi megathrust dengan cara tetap tenang dan beraktivitas normal seperti biasa," kata Setyoajie.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini