Dalam Tiga Tahun Bantul Dihantui Teror Penembakan, Korbannya Aktivis hingga Remaja

Sebelum peristiwa teror penembakan yang menimpa aktivis bernama Milu, peristiwa serupa sudah kerap terjadi selama kurun tiga tahun ke belakang.

Galih Priatmojo
Rabu, 18 September 2024 | 16:28 WIB
Dalam Tiga Tahun Bantul Dihantui Teror Penembakan, Korbannya Aktivis hingga Remaja
Ilustrasi teror penembakan (pixabay)

SuaraJogja.id - Peristiwa penembakan menimba aktivis di Bantul. Teror tersebut nyatanya bukan kali itu saja terjadi di Bumi Projotamansari.

Diberitakan sebelumnya seorang aktivis bernama M Milu Yuana Darma menjadi korban teror penembakan yang dilakukan orang tak dikenal.

Teror tersebut terjadi pada Minggu (15/9/2024) petang di kediamannya di kawasan Trirenggo, Bantul.

Kepada Suarajogja.id, sebelum kejadian, Milu yang tengah berangkat pengajian tetiba mendapat telpon dari istrinya bahwa kaca bagian belakang mobilnya pecah akibat ditembak orang tak dikenal.

Baca Juga:Peringati Hari Perhubungan Nasional, Pemkab Bantul Luncurkan Bus Sekolah

Belum usai, Rabu pagi, Milu mendapat telpon dari rekannya Rony yang juga menjadi korban teror penembakan orang tak dikenal.

Peristiwa teror penembakan tersebut tercatat bukan kali itu saja terjadi di kawasan Bantul.

Pada 2017 silam terdapat dua peristiwa teror penembakan yang terjadi di Dusun Gandekan dan Babadan, Kabupaten Bantul.

Teror tersebut menimpa mobil milik Budi Galih Prakoso dan mobil milik Parjono.

Setahun sebelumnya tepatnya pada 1 Mei 2016, teror penembakan menimpa dua warga Bantul. Peristiwa itu terjadi pukul 00.30 WIB.

Baca Juga:Tragedi Pilu di Parangtritis, Upaya Mendahului Berujung Maut, Pelajar 16 Tahun Tewas Mengenaskan

Salah seorang korban bernama Bayu Aji (16) menyebut peristiwa teror penembakan itu terjadi di kawasan Banguntapan.

Pelaku berjumlah empat orang yang mengendarai dua motor.

"Mereka menembak dengan membabibuta mengendarai motor trail dan matic. Mereka mengenakan masker dan helm. Setelah melancarkan aksinya mereka kabur ke arah Barat," ungkapnya kala itu.

Ibunda Bayu Aji, Indah Tri Rositarini menyebut sebelum persitiwa, anaknya sempat mendapat pesan di ponselnya yang memperingatkan agar tak keluar ke jalan terlebih dulu karena ada penyerangan.

Pada 2014 teror penembakan menimpa seorang aktivis bernama Zahrowi.

Mobil milik pegiat Forum Peduli Pendidikan Kabupaten Bantul tersebut mengalami kerusakan di bagian kaca akibat ditembak oleh orang tak dikenal yang diduga menggunakan airsoft gun.

Teror yang menimpa Zahrowi tersebut terjadi ketika ia hendak sholat Subuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini