Selokan Mataram dan Van Der Wijck Ditutup Sementara, Ini Langkah Pemkab Sleman Atasi Dampaknya di Sektor Pertanian

Selokan mataram dan Van Der Wijck bakal ditutup sementara di bulan Oktober ini. Bagaimana langkah pemkab Sleman untuk mengatasi dampaknya di sektor pertanian?

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 21 September 2024 | 11:34 WIB
Selokan Mataram dan Van Der Wijck Ditutup Sementara, Ini Langkah Pemkab Sleman Atasi Dampaknya di Sektor Pertanian
Aliran Selokan Mataram akan dimatikan hingga Desember. [Antara]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memastikan telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk merespons rencana penutupan dua saluran irigasi utama yakni Selokan Van Der Wijck dan Selokan Mataram. Hal ini perlu dilakukan mengingat potensi dampak yang mencapai ribuan hektare lahan pertanian.

Sekretaris Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (Dispertan) Sleman Rofiq Andriyanto menuturkan pihaknya telah memberikan sosialisasi kepada petani maupun gabungan kelompok tani (Gapoktan) sejak beberapa waktu lalu. Salah satunya terkait pemataan pola tanam.

"Sebenarnya kita sudah antisipasi, sejak dua bulan lalu kita sampaikan kepada gapoktan maupun kelompok tadi yang berada di selatan selokan mataram maupun van der wicjk untuk menata pola tanam, paling tidak menyesuaikan, kalau padi ya agak maju disesuaikan dengan kondisi air," kata Rofiq saat ditemui di Sumberrahayu, Moyudan, Jumat (20/9/2024). 

Selain itu, disampaikan Rofiq, perpompaan untuk irigasi pun sudah disiapkan. Pompa air itu telah disediakan di masing-masing UPTD terdekat.

Baca Juga:Polisi Ringkus Satu Pelaku Perampokan Petugas Damkar Godean Sleman

"Nah yang lain kita juga menyiapkan untuk irigasi perpompaan. Sehingga sudah kita siagakan pompa air di masing-masing UPTD terdekat di wilayah yang mereka tergantung dengan selokan mataram," ungkapnya.

Ada pula, sumur bor yang juga disediakan untuk memenuhi kebutuhan air. Irigasi sumur bor sendiri sudah tersedia di beberapa wilayah Bumi Sembada khususnya di selatan Selokan Mataram.

Setidaknya saat ini sudah ada sekitar 21 sumur bor yang terpasang pada sejumlah titik. Semua sumur bor itu dapat langsung digunakan untuk memompa air ke area persawahan yang kekeringan.

Pemanfaatan sumur bor sendiri sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu. Terbaru ada setidaknya penambahan 7 sumur bor pada medio tahun 2023. 

Jumlah tersebut masih akan bertambah menjelang akhir tahun 2024 mendatang. Lokasinya pun disebar tak hanya di selatan saluran irigasi melainkan juga di sisi utara.

Baca Juga:Capaian Fisik Tembus 90 Persen, Sejumlah Proyek Infrastruktur Kabupaten Sleman Siap Beroperasi di Akhir Tahun 2024

"Sehingga dengan irigasi sumur bor di beberapa wilayah di Selatan selokan mataram yang selama ini mengakses air dari selokan mataram pada saat ada peliharaan yang itu rutin tiap tahun sekitar bulan Oktober-November bisa mengakses sumur bor itu untuk irigasi. Satu titik irigasi sumur bur bisa mengairi kurang lebih 20 hektare," tandasnya.

Diketahui rencana penutupan sementara dua saluran irigasi oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) itu akan dimulai pasa Oktober 2024 mendatang. Pematian sementara saluran irigasi itu akan berkisar antara 1-1,5 bulan.

Untuk saluran irigasi di Selokan Mataram bakal ditutup selama 1,5 bulan terhitung mulai 16 Oktober 2024. Sedangkan untuk Selokan Van Der Wijck akan ditutup pada 1 Oktober 2024 selama 1 bulan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak