Optimalisasi 22 Hektare Lahan Tidur di Moyudan Sleman, Hasil Panen Capai 193 Ton Lebih

Program optimalisasi lahan tidur di Gamplong telah diawali dengan kegiatan penanaman padi pada Selasa (11/6/2024) lalu. Kapolres menilai hasil panen memuaskan

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 20 September 2024 | 17:41 WIB
Optimalisasi 22 Hektare Lahan Tidur di Moyudan Sleman, Hasil Panen Capai 193 Ton Lebih
Panen raya di lahan tidur seluas 22 hekatre di Gamplong IV, Sumberrahayu, Moyudan, Jumat (20/9/2024). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Polresta Sleman, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, dengan Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) DIY melakukan panen raya di lahan tidur seluas 22 hektare di Gamplong IV, Sumberrahayu, Moyudan. Optimalisasi lahan ini diperkirakan menghasilkan potensi panen dengan total sebanyak 193,6 ton padi.

Program optimalisasi lahan tidur itu telah diawali dengan kegiatan penanaman padi pada Selasa (11/6/2024) lalu. Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi menilai hasil panen lahan tidur ini sangat memuaskan.

"Ini sangat memuaskan panennya, di luar ekspektasi kita diperkirakan 6-7 ton tapi alhamdulillah berdasarkan hasil penghitungan itu ada 8,8 ton per hektare," kata Ardi, kepada awak media, Jumat (20/9/2024).

Menurut Ardi, keberhasilan ini harus terus dijaga keberlangsungannya. Termasuk untuk dikembangkan pengimplementasiannya di daerah-daerah lain di Bumi Sembada. 

Baca Juga:Modal Usaha dari Sleman, Dorong UMKM Muda Berkembang

"Jadi perlu dicatat bahwa hamanya juga minim, kemudian airnya juga lancar, bibitnya bagus, cara tanam sempurna, ini hal-hal penting yang perlu kita catat untuk bisa kita implementasikan pada waktu-waktu yang akan datang," ucapnya.

Pihaknya berharap Pemkab Sleman dapat mengimplementasikan cara-cara pemanfaatan yang telah ada di Gamplong Moyudan ini pada lokasi-lokasi yang lain. Sehingga dapat mengoptimalkan lahan-lahan pertanian yang ada.

"Intinya, sebenarnya kita bisa memberikan suatu langkah strategis mengoptimalkan hasil lahan-lahan pertanian yang ada. Bayangkan ini baru 22 hektare, hasil hampir 200 ton, 193 ton bagaimana kalau kita bisa menduplikasi hal ini menjado 10 kali lipat berarti ada sekitar 2000 ton dan selanjutnya," ujarnya.

"Ini akan menjaga ketahanan pangan nasional dan menjaga inflasi, kesejahteraan masyarakat dan ujungnya bisa menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," imbuhnya.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menuturkan bahwa panen ini merupakan bukti pemanfaatan lahan tidur yang sukses di Sleman barat. Dia meyakini kerja sama yang dibangun dengan forkompimda bisa terus dikembangkan lagi.

Baca Juga:Awali Panen Raya Padi, Warga Bangunjiwo Bantul Gelar Tradisi Wiwitan

"Saya yakin di Sleman mungkin masih ada juga lahan-lahan tidur yang mungkin dulunya seperti ini yang belum kita optimalkan, artinya ini bisa menjadi pilot project ke depan. Sleman barat ini nanti bisa kita optimalkan. Baik itu dari pemanfaatan lahannya dan juga dari hasil panen," tegas Danang. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini