Awali Panen Raya Padi, Warga Bangunjiwo Bantul Gelar Tradisi Wiwitan

tradisi Wiwitan tersebut dirangkai dengan kegiatan budaya yang sudah jadi kearifan lokal kelurahan tersebut, sebagai bentuk gotong royong dan semangat kebersamaan masyarakat

Galih Priatmojo
Rabu, 18 September 2024 | 18:20 WIB
Awali Panen Raya Padi, Warga Bangunjiwo Bantul Gelar Tradisi Wiwitan
Sejumlah orang mengenakan pakaian adat Jawa mengusung tandu dalam tradisi Wiwitan, sebagai ungkapan syukur para petani kepada Tuhan atas hasil panen melimpah di Kelurahan Bangunjiwo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rabu (18/9/2024) (ANTARA/HO-Kominfo Pemkab Bantul)

SuaraJogja.id - Tradisi Wiwitan atau ritual sebagai ungkapan syukur para petani kepada Tuhan atas hasil panen melimpah digelar di Bulak Nglampisan, Kelurahan Bangunjiwo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengawali panen raya padi sawah setempat.

"Hari ini di Bulak Nglampisan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul baru saja kita ikuti upacara adat Wiwitan untuk mengawali panen raya," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam keterangan setelah menghadiri tradisi Wiwitan di Bangunjiwo, Bantul, Rabu.

Dia menjelaskan tradisi Wiwitan tersebut dirangkai dengan kegiatan budaya yang sudah menjadi kearifan lokal kelurahan tersebut, sebagai bentuk gotong royong dan semangat kebersamaan masyarakat.

"Dirangkai dengan kegiatan ada gejog lesung, ada geguritan, ini menunjukkan antara ekonomi dan budaya ini beriringan, jadi selamat guyub rukun terus warga Kelurahan Bangunjiwo," katanya.

Baca Juga:Tragedi Pilu di Parangtritis, Upaya Mendahului Berujung Maut, Pelajar 16 Tahun Tewas Mengenaskan

Ia menjelaskan sektor pertanian salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Bantul, karena mayoritas masyarakat setempat menggeluti usaha tani atau menjadi petani.

"Karena itu, sektor pertanian akan terus kita dukung dan dorong untuk terus berkembang dengan beragam inovasi, guna meningkatkan produktivitas hasil pertanian yang akan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran petani," katanya.

Lurah Bangunjiwo Parja mengatakan Bangunjiwo salah satu kelurahan dengan predikat desa mandiri budaya yang memiliki tradisi Wiwitan, ritual setiap tahun sebagai ungkapan syukur para petani kepada Tuhan atas hasil panen melimpah.

Dia mengatakan pada tradisi Wiwitan ini dilaksanakan dengan bantuan Dana Keistimewaan (Danais) DIY pada 2024. Meski kemarau panjang, hasil ubinan mencapai target sekitar 7,1 ton per hektare dengan luas area seluas 100 hektare.

"Ini sebagai bentuk syukur atas hasil panen yang akan terus dilestarikan kepada generasi selanjutnya. Meskipun dilanda kemarau, hasil panen masih masuk target, dan rencana akan dibangun embung untuk keberlanjutan lebih baik," kata dia.

Baca Juga:KPU Bantul Tegas, Petugas KPPS Wajib Sehat dan Netral untuk Pilkada 2024

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini