Mengawali karier di sektor swasta, Wahyudi bekerja sebagai Manager Marketing di PT. Tunas Lestari Nusantara (2001–2003) dan Plant Manager di PT. Castorindo Jakarta (2003–2005), perusahaan yang fokus pada pengelolaan perkebunan Ricinus communis. Pada 2009-2012, ia menjadi Apoteker Pengelola di Apotek Japisfi Yogyakarta.
Latar belakang Wahyudi adalah seorang santri. Ia terlibat aktif dalam berbagai organisasi sosial dan keagamaan. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Lembaga Pelayanan dan Kesehatan Nahdlatul Ulama (LPKNU) Bantul (2009-2014) dan Staf Bidang Pendidikan, Riset, dan Teknologi di PB Gerakan Pemuda Ansor (2011-2016).
Perannya di organisasi sosial menitikberatkan pada pelestarian budaya lokal dan inovasi dalam pendidikan serta pemberdayaan masyarakat.
Peran Sosial
Baca Juga:Siap-siap, Desk Pilkada Bantul Mulai Bergerak, Awasi Ketat dari Laporan hingga Kampanye
Pada 2006, Wahyudi mendirikan Komunitas Pojok Budaya Yogyakarta yang bertujuan mengadakan acara budaya tahunan serta pelatihan seni tradisional.
Pada 2011, ia mendirikan Sekolah 'Amongsiwi' Yogyakarta yang mengintegrasikan program daur ulang sampah ke dalam kurikulumnya.
Pada 2020, ia juga mendirikan Yayasan Sanggar Inovasi Desa yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa melalui inovasi sosial dan ekonomi.
Karier Politik
Wahyudi terpilih sebagai Lurah Panggungharjo pada 2012. Sebagai Lurah Panggungharjo, Wahyudi memimpin program pengelolaan sampah partisipatif, menjadikan desanya sebagai desa percontohan di Indonesia dalam bidang pengelolaan sampah dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Baca Juga:Profil Lengkap Joko Purnomo, Dari Manajer Klub Bola, Politikus hingga Calon Bupati Bantul
Di posisi Sekretaris Jenderal BKAD Nasional, Wahyudi mengoordinasikan kerjasama antar desa untuk peningkatan ekonomi lokal. Sejak 2022, ia aktif sebagai Tenaga Ahli Ketahanan Ekonomi DIY, berfokus pada pengembangan ekonomi lokal melalui berbagai program inovatif.