Gigitan Nyamuk Culex Berisiko Pada Kematian, Guru Besar UGM Dorong Diadakan Vaksinasi Japanese Encephalitis

Berbeda dengan nyamuk aedes aegypti yang sering menggigit pada siang dan sore hari. Disampaikan Mei, nyamuk Culex justru menggigit pada malam hari.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 02 Oktober 2024 | 17:39 WIB
Gigitan Nyamuk Culex Berisiko Pada Kematian, Guru Besar UGM Dorong Diadakan Vaksinasi Japanese Encephalitis
Ilustrasi Nyamuk (pexels/icon com)

"Sebelum diberikan kepada masyarakat, vaksin telah melalui serangkaian penelitian dan uji coba yang panjang," ucapnya.

Soal efek samping sendiri, kata Mei hampir setiap tindakan tentu memiliki efek samping. Jika pun memang ada efek samping vaksinasi itu hanya ringan dan dapat sembuh sendiri.

Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan ragu untuk mengikuti program vaksinasi. Mei mengajak masyarakat Yogyakarta untuk mengikuti vaksinasi JE ini selagi menjadi program pemerintah dan dapat diakses secara gratis. 

Selain vaksin, Mei menambahkan tetap diperlukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah penyakit JE. Termasuk untuk menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), 

Baca Juga:Calon Tunggal Marak, KPU Didesak Atur Kampanye Coblos Kotak Kosong di Pilkada 2024

"Karena penyakit ini ditularkan oleh nyamuk, maka pastikan lingkungan bebas dari nyamuk," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak