Mengenang Bong Suwung: Cerita Mbak Tum hingga Petrus yang Kini Tinggal Puing

Setelah 14 tahun, kawasan Bong Suwung yang dulu dikenal sebagai area prostitusi kini telah diratakan dengan tanah setelah warga setempat sepakat dengan kompensasi dari PT KAI

Galih Priatmojo
Kamis, 03 Oktober 2024 | 15:18 WIB
Mengenang Bong Suwung: Cerita Mbak Tum hingga Petrus yang Kini Tinggal Puing
Permukiman di kawasan Bong Suwung sebelum akhirnya digusur dan dibongkar oleh PT KAI pada Kamis (3/10/2024). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

Usai warga sepakat digusur, Kamis (3/10/2024) pagi, sebanyak 400 petugas PT KAI dibantu pihak keamanan bergerak melakukan sterilisasi sejumlah bangunan liar yang tersisa di Bong Suwung.

Pasca sterilisasi, PT KAI berencana memperluas kawasan Stasiun Yogyakarta. Bahkan ke depan akan dibangun stasiun baru di kawasan Bong Suwung.

"Stasiun yang sekarang akan menjadi pintu gerbang depan, sementara stasiun baru akan berada di atas jalur rel, dengan akses dari utara dan selatan," papar EVP Daop 6 Yogyakarta, Bambang Respationo disela sterilisasi di Stasiun Yogyakarta.

Petugas membongkar bangunan Bong Suwung di Stasiun Yogyakarta, Kamis (3/10/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Putu]
Petugas membongkar bangunan Bong Suwung di Stasiun Yogyakarta, Kamis (3/10/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Putu]

Menurut Bambang, tahap pertama pembangunan yang dilakukan pada pengembangan prasarana. Seperti halnya beberapa stasiun diluar Daop 6, stasiun baru nanti akan dibangun dengan konsep concourse atau area terbuka.

Baca Juga:Setelah Bong Suwung, KAI Bakal Sterilisasi Kawasan Emplasement di Daop 6

Konsep ini sesuai dengan blueprint pengembangan Stasiun Yogyakarta yang merupakan bangunan cagar budaya. PT KAI tidak akan mengubah fasad stasiun yang sudah ada namun menambah luas area emplasemen, termasuk jalur relnya.

Pengembangan stasiun akan dilakukan secepatnya. PT KAI bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).

"Pengembangan stasiun nantinya akan dilakukan oleh pemerintah melalui DJKA. Peron yang ada saat ini sempit, dan itu membahayakan penumpang. Dengan perluasan rel, peron akan diperlebar," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak