SuaraJogja.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya menyoroti soal kontrol di dalam pesantren. Hal itu sebagai respons atas maraknya kasus bullying yang terjadi.
Menurut Gus Yahya, harus ada aturan yang segera diberlakukan untuk menciptakan kontrol di dalam pesantren-pesantren. Apalagi saat ini ada lebih dari 40 ribu pesantren dengan santri yang mencapai lebih dari 12 juta orang.
"Maka sebetulnya pesantren-pesantren itu membutuhkan governance. Jadi harus ada cara untuk meng-govern [aturan] untuk mengatur kehidupan pesantren-pesantren tidak boleh dibiarkan sendiri-sendiri tanpa diatur," tegas Gus Yahya saat ditemui di Fisipol UGM, Selasa (8/10/2024).
Minimnya kontrol di lingkungan pesantren itu yang tak jarang membuat terjadinya kasus bullying maupun kekerasan lain. Sehingga diperlukan standar aturan untuk bisa menjaga lingkungan pesantren yang baik.
Baca Juga:Bagaimana Kepemimpinan Jokowi selama Dua Periode di Mata NU?, Ini Kata Gus Yahya
"Berbagai macam kasus itu terjadi karena memang tidak ada governance, tidak ada kontrol, tidak ada alat untuk membuat standar dan lain sebagainya. Sehingga kasus-kasus ini dan banyak masalah-masalah yang lain saya kira dengan mudah bisa muncul di lingkungan pesantren," ucapnya.
Aturan ini, kata Gus Yahya, sudah cukup mendesak untuk segera dibuat. Namun sementara ini, pihaknya tak tinggal diam untuk mengantisipasi dan meminimalisir berbagai kejadian bullying di pesantren.
Termasuk membuat satuan tugas (satgas) atau task force untuk mencermati masalah tersebut. Serta berharap NU dan pemerintah bisa membuka ruang untuk merumuskan aturan terbaik bagi pesantren.
Maka ini menjadi kepentingan yang mendesak sekali, PBNU sendiri sekarang sudah dalam waktu hampir setahun ini sudah ada task force khusus yang dibentuk untuk mengaddres masalah ini, Termasuk sudah mulai membuat inisiatif-inisiatif.
"NU berharap nanti juga akan ada ruang yang disediakan oleh pemerintah untuk bicara lebih lanjut tentang bagaimana kita membangun governance dunia pesantren ini," ucapnya.
Baca Juga:Kisah di Balik Terciptanya Sandal Terapi Canggih untuk Pasien Patah Tulang Karya Mahasiswa UGM
"Supaya bisa lebih kita atur, kita pantau dengan lebih baik, sebagaimana lembaga-lembaga pendidikan yang lain, sekolah perguruan tinggi, dan sekolah-sekolah formal itu kan semua ada governance. Nah pesantren saya kira butuh itu," sebut dia.