Akses Ditutup, Keamanan Goa di JJLS Gunungkidul Dipertanyakan

Belum tahu, kami masih menunggu kajian dari ahli dulu

Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 17 Oktober 2024 | 11:25 WIB
Akses Ditutup, Keamanan Goa di JJLS Gunungkidul Dipertanyakan
Potret mulut goa yang tak sengaja terbuka saat dikeruk alat berat untuk pembangunan JJLS di Gunungkidul, Rabu (16/10/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Julianto]

SuaraJogja.id - Dinas Pekerjaan Umum Energi Sumber Daya Mineral (PUESDM) DIY menghentikan sementara proyek pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di sekitar penemuan goa berstalagmit dan stalagtit aktif di kalurahan Planjan, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul. Penghentian tersebut dilakukan sampai ada hasil penelitian para ahli.

Kepala Dinas PUESDM DIY, Anna Maria menuturkan pihaknya kini telah menghentikan sementara aktivitas di sekitar penemuan goa tersebut. Hal ini dilakukan karena antusias masyarakat yang cukup tinggi untuk menyaksikan goa ini. Dan untuk melindungi masyarakat dari bahaya maka pihaknya sepakat menutup goa itu sementara.

"Kita belum tahu seberapa kuat goa itu. Kami khawatir bisa runtuh," tutur dia, Kamis (17/10/2024).

Selain untuk melindungi masyarakat itu sendiri, penutupan goa tersebut juga untuk melindungi bebatuan yang ada di dalamnya. Sampai saat ini belum diketahui jenis bebatuan yang ada di dalam goa seluas 30 meter persegi tersebut. Oleh karenanya pihaknya memang berencana akan mengajak para ahli untuk melakukan penelitian dan kajian.

Baca Juga:Warga Geger Temukan Goa Berstalagmit Aktif di Gunungkidul, Begini Penampakannya

Saat ini, pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (Satker PJN) terkait dengan tindak lanjut proyek pembangunan JJLS tersebut.

sembari menunggu kajian serta keputusan dari Satker PJN, maka pihaknya memang memutuskan untuk menutup mulut goa agar tidak ada yang masuk kecuali yang berkepentingan.

"Kami putuskan untuk ditutup sementara," terangnya.

Terpisah, Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul mengaku belum mengambil kebijakan berkaitan dengan penemuan goa di Kalurahan Planjan. Pihak Dispar juga masih menunggu hasil kajian dari para ahli berkaitan dengan keberadaan goa tersebut untuk destinasi wisata.

"Belum tahu, kami masih menunggu kajian dari ahli dulu," kata Kepala Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata Dispar Gunungkidul, Aris Sugiyantoro.

Baca Juga:Kolaborasi Jadi Kunci, DIY Berjuang Tekan Stunting Hingga 14 Persen di 2024

Aris menuturkan, untuk menjadikan goa tersebut sebagai destinasi wisata memang masih memerlukan proses karena memerlukan kajian. Kajian utama yang perlu dilakukan adalah terkait dengan keamanan bagi para pengunjung. Jangan sampai nanti ketika dibuka untuk umum tiba-tiba goa tersebut runtuh karena ternyata struktur bebatuannya tidak kuat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak