Di samping itu, dia mengakui jika Dinas Pariwisata Gunungkidul memang belum mengunjungi lokasi penemuan goa tersebut. Kendati demikian, dia meminta untuk sementara waktu goa tersebut ditutup sampai menunggu kajian selesai dilakukan.
Diduga Berusia Ratusan Tahun
Kaprodi S3 Geografi Lingkungan Universitas Gajah Mada (UGM), Prof Eko Haryono menyebut goa yang ditemukan di Kalurahan Planjan, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul berumur ratusan ribu tahun lamanya. Sama seperti goa-goa lain yang banyak ditemukan di Gunungkidul rata-rata usianya di atas 300 ribu tahun.
Eko menyebut, goa-goa yang ada di Gunungkidul itu terbentuk lebih dari 300 ribu tahun lalu. Bahkan paling tua yang pernah dia temui di Gunungkidul usianya sudah mencapai 700 ribu lamanya. Namun untuk goa yang baru ditemukan di Kalurahan Planjan tersebut dia belum bisa menyebutkannya secara pasti usianya.
Baca Juga:Warga Geger Temukan Goa Berstalagmit Aktif di Gunungkidul, Begini Penampakannya
"Goa-goa di Gunungkidul itu terbentuk lebih dari 300 ribu tahun," ucap Eko ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (17/10/2024).
Dia menjelaskan, jika dilihat dari sisi proses stalagtit dan stalagmit di goa ditemukan itu masih aktif maka di atasnya bisa dipastikan adanya tetesan air juga masih aktif. Sehingga pembentukannya stalagtit dan stalagmit juga aktif. Dan menurut dia goa yang baru ditemukan ini termasuk lengkap karena ada stalagtit dan stalagmit yang berbentuk show dastrow atau mirip dengan sedotan.
Namun untuk memastikan usia dan jenis bebatuan di dalamnya tersebut maka dia mendukung kebijakan pemerintah setempat yang memutuskan untuk menutup sementara mulut goa tersebut. Karena memang perlu penelitian lebih lanjut berkaitan dengan keberadaan goa itu.
"Tentunya kalau yang perlu diperhatikan ini sudah baik oleh pemda ditutup kami akan melakukan pemetaan apakah goa yang ditemukan tidak terkoneksi jaringan goa yang lain," tambahnya.
Menurutnya, pembentukan goa terjadi karena berbagai macam faktor. Di antaranya ada yang karena sepanjang sungai tersimpul. Di mana ada sungai permukaan yang masuk ke dalam tanah dan biasanya saling terkoneksi.
Baca Juga:Kolaborasi Jadi Kunci, DIY Berjuang Tekan Stunting Hingga 14 Persen di 2024
Namun ada juga goa yang terbentuk di dekat muka air tanah dan biasanya belum tentu terkoneksi dengan yang lain. Eko menyebut biasanya goa yang terbentuk ada rongga atau chamber (ruangan). Goa ini biasanya terkontrol oleh struktur bisa kekar ataupun cesar (patahan bumi).