Rata-rata anak Indonesia menghabiskan 150 menit sehari di depan gadget mereka, jauh lebih tinggi dibandingkan anak-anak di Singapura dan Jepang yang hanya 30 menit.
"Kurangnya aktivitas fisik atau inactivity menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya kasus anxiety [kecemasan], stres, hingga perilaku berisiko di kalangan anak muda Indonesia," ungkapnya.
Inactivity juga mendorong individu untuk mengambil risiko perilaku negatif yang sebenarnya tidak mereka inginkan. Salah satu solusi yang paling efektif adalah memperbanyak aktivitas fisik.
"Dengan aktivitas fisik, stres dan kecemasan dapat diredakan, sehingga kesehatan mental pun meningkat, imbuhnya.
Baca Juga:TPST Piyungan Overload, Menteri LHK Desak DIY Olah Sampah Sisa Makanan Jadi Cuan
Kontributor : Putu Ayu Palupi