Bantul jadi Pilihan Wisatawan saat Berlibur, BPBD Ingatkan Potensi Longsor, Banjir, dan Gelombang Tinggi

Komunikasi antara pengelola di bagian hulu dan hilir dilakukan agar tindakan antisipasi dapat segera diambil.

Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 10 Desember 2024 | 12:27 WIB
Bantul jadi Pilihan Wisatawan saat Berlibur, BPBD Ingatkan Potensi Longsor, Banjir, dan Gelombang Tinggi
Anak kecil sedang bermain di Hutan Pinus Sari Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul pada Rabu (22/9/2021). - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mengingatkan wisatawan agar selalu memperhatikan kondisi cuaca saat berkunjung ke destinasi wisata. Hal ini penting mengingat banyak destinasi wisata di Bantul berada di kawasan rawan bencana alam, seperti tanah longsor, banjir, dan gelombang tinggi.

Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol, menjelaskan bahwa wilayah wisata di Dlingo berisiko tinggi mengalami tanah longsor, terutama saat hujan deras. Selain itu, kawasan pantai selatan rawan gelombang tinggi, sedangkan destinasi di sekitar sungai berpotensi dilanda banjir saat curah hujan meningkat.

Antoni menyarankan wisatawan untuk selalu memeriksa prakiraan cuaca melalui informasi resmi dari BMKG DIY sebelum melakukan perjalanan.

"Dengan memahami kondisi cuaca, wisatawan dapat menghindari lokasi yang berpotensi mengalami bencana," ujar Antoni dikutip dari Harianjogja.com, Selasa (10/12/2024).

Baca Juga:Bukit Bintang & Watu Amben Rawan Longsor, Wisatawan Bantul Diimbau Hati-hati

Langkah Antisipasi untuk Pengelola Wisata

BPBD juga mendorong pengelola destinasi wisata untuk menyiapkan perlengkapan mitigasi bencana dan menjalin kerja sama dengan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) setempat. Komunikasi aktif dengan BPBD dan relawan terus dilakukan untuk memberikan informasi terkini, seperti potensi banjir akibat hujan deras di wilayah sungai.

Sementara itu, Subkoordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul, Markus Purnomo Adi, menekankan pentingnya koordinasi rutin antara pengelola wisata, terutama untuk destinasi di sekitar sungai. Komunikasi antara pengelola di bagian hulu dan hilir dilakukan agar tindakan antisipasi dapat segera diambil jika terjadi cuaca ekstrem.

Pentingnya Kesadaran dan Kerja Sama

Markus juga mengingatkan pengelola wisata untuk memperhatikan kondisi pohon di area wisata alam. Pemangkasan atau pemotongan ranting pohon yang dianggap berbahaya perlu dilakukan guna mengurangi risiko pohon tumbang.

Baca Juga:Awas Boros, Stok Elpiji 3 Kg Bantul Aman, Pemda Imbau Bijak Gunakan

Sebagai upaya meningkatkan keselamatan, seluruh destinasi wisata di kawasan rawan bencana telah dilengkapi papan informasi yang berisi arahan bagi wisatawan untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Kami terus berupaya menjaga keamanan wisatawan dengan memberikan himbauan dan larangan yang jelas. Diharapkan wisatawan mematuhi setiap arahan demi menciptakan lingkungan wisata yang aman dan nyaman," ujar Markus.

Melalui kesadaran bersama dan kerja sama antara wisatawan, pengelola, dan pemerintah, risiko kecelakaan akibat bencana alam di Bantul dapat diminimalisir, sehingga kepercayaan wisatawan untuk berkunjung ke daerah ini terus meningkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini