Stigma Sosial Masih Jadi Momok, Dinkes Kota Yogyakarta Dorong ODHIV Lakukan Pengobatan

dari data yang ada tercatat sejak tahun 2004 hingga 2024 kasus HIV kumulatif telah mencapai 1.675 orang.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 16 Desember 2024 | 18:54 WIB
Stigma Sosial Masih Jadi Momok, Dinkes Kota Yogyakarta Dorong ODHIV Lakukan Pengobatan

Disampaikan Endang, secara medis HIV bisa diselesaikan dengan obat. Namun tantangan yang lebih besar berada di aspek sosiokultural masyarakat. 

Itulah kenapa diperlukan juga dukungan dari masyarakat di sekitar ODHIV ikut mendorong mereka mengakses terapi ARV. Hal yang paling mendasar adalah pehamaman tentang imbauan untuk menjauhi virusnya bukan penderitanya.

"Kalau memang melakukan aktivitas berisiko silakan lakukan VCT atau voluntary counseling and testing di pukesmas maupun rumah sakit. Ketika hasilnya reaktif, harus langsung konsumsi ARV. Semakin cepat HIV dideteksi, maka harapan hidup sehat dan produktif bagi ODHIV bisa semakin tinggi," ucapnya.

"Di semua puskesmas dan rumah sakit Kota Yogya juga dilakukan test wajib bagi ibu hamil, sebagai langkah penting mencegah penularan HIV pada janin," sambungnya.

Baca Juga:Wujudkan Masyarakat yang Lebih Sehat, Smartfren dan Yayasan Buddha Tzu Chi Gelar Pengobatan Gratis di Kulon Progo

Program dengan mengacu prinsip ABCDE pun senantiasa digencarkan. Milai dari Abstinence atau tidak melakukan hubungan seksual di luar nikah, Be Faithful yakni saling setia pada satu pasangan.

Kemudian, Condom digunakan setiap kali berhubungan seks, lalu Drug No menghindari penggunaan narkoba. Serta Education, untuk mengakses informasi yang benar mengenai HIV, cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak