Dorong Upaya Peningkatan Gizi, Pemkot Yogyakarta Imbau Siswa Sekolah Bawa Bekal Sehat dari Rumah

Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Yogyakarta Arina Budiastuti mengatakan, pihaknya sudah memberikan edukasi mengenai makanan bergizi di sekolah.

Galih Priatmojo
Sabtu, 04 Januari 2025 | 15:25 WIB
Dorong Upaya Peningkatan Gizi, Pemkot Yogyakarta Imbau Siswa Sekolah Bawa Bekal Sehat dari Rumah
Siswa SMPN 5 Yogyakarta makan bekal sehat dari rumah di sekolahnya. [Dok. Pemkot Yogyakarta]

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan generasi muda dengan menggandeng sekolah-sekolah dalam peningkatan gizi siswa. Salah satunya dengan menerapkan kebijakan membawa bekal sehat dari rumah. 

Hal tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa anak-anak sekolah mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang, yang menjadi dasar penting bagi perkembangan fisik dan mental mereka. Salah satu yang sudah menerapkan kegiatan makan bergizi di sekolah yakni di SMP Negeri 5 Yogyakarta.

Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Yogyakarta Arina Budiastuti mengatakan, pihaknya sudah memberikan edukasi mengenai makanan bergizi di sekolah. Selain itu, para siswa dan orang tua juga diberikan edukasi mengenai gizi dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

Menurutnya, ini menjadi salah satu terobosan menarik. Sehingga harapannya para siswa sarapan sehat dengan makan makanan bergizi.

Baca Juga:Aksi Tolak PPN 12 Persen, Aliansi Rakyat Peduli Indonesia Geruduk Kantor Pajak Yogyakarta

Walaupun program makan gratis belum diterapkan di Kota Yogyakarta, banyak sekolah sudah mulai menerapkan kebijakan membawa bekal sehat dari rumah. 

“Anak-anak didorong untuk membawa bekal yang terdiri dari bahan makanan yang mengandung gizi seimbang, seperti buah, sayur, protein, dan karbohidrat. Ini sudah kita terapkan jauh-jauh hari. Namun tidak setiap hari,”jelas Arina Budiastuti dikutip dari laman Pemkot Jogja.

Ia menambahkan, para siswa juga diajak untuk makan bersama dan khusus untuk perempuan diberikan penambah darah dalam kegiatan tersebut.

Pihaknya mengatakan, aktivitas ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung pola makan sehat, tetapi juga mempererat rasa kebersamaan antar siswa. 

“Kegiatan makan bersama menjadi momen penting untuk menumbuhkan kebiasaan makan yang baik sejak usia dini. Dengan anak membawa bekal kemudian makan bersama teman-temannya,”ungkapnya.

Baca Juga:KAI Daop 6 Yogyakarta Lakukan Rekayasa Operasi 32 KA pada Malam Tahun Baru

Saat ditanya mengenai kesiapan sekolah dalam mengimplementasikan program makan gratis untuk siswa, Arina menyatakan siap menyambut program tersebut.

Menurutnya, hal ini sangat penting untuk mendukung perkembangan fisik dan mental mereka, terutama dalam menjalani proses pembelajaran di sekolah.

“Namun kami berharap, program makan gratis ini tidak hanya mengikuti program dari pusat saja. Tetapi ada kebijakan-kebijakan yang harus matang. Sehingga pelaksanaan makan gratis nantinya juga dapat berjalan lancar,”imbuhnya

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budi Santoso Asrori mengungkapkan, apresiasi terhadap pihak-pihak sekolah yang menerapkan makan bergizi bersama.
Ia berharap, dengan kegiatan yang dilakukan secara mandiri di sekolah-sekolah dapat  membantu mengurangi masalah kekurangan gizi yang seringkali dihadapi oleh anak-anak dari keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas. 

Selain itu, pihaknya mendukung program pemerintah pusat mengenai makan gratis bergizi. Walaupun hingga saat ini belum ada petunjuk teknis dalam implementasi makan gratis bergizi.

“Sampai saat ini secara teknis kami belum mendapatkan petunjuk teknis, cara-cara, dan pelaksanaan makanan bergizi tersebut. Namun kami sudah menyampaikan data kepada anggaran pemerintah daerah mengenai jumlah siswa  tingkat TK, SD, SMP yang jumlahnya di Kota Yogyakarta 71.000,”ungkapnya.

Tambahnya, selain Kota Yogyakarta di wilayah lainnya juga sedang merekonstruksikan anggaran yang akan digunakan sebagai implementasi program makan gratis bagi anak sekolah.

Sehingga, program makan bergizi atau makan gratis dalam penerapannya memerlukan waktu.

“Sampai saat ini belum ada uji coba mengenai makan bergizi. Namun di sekolah-sekolah sudah melakukan kerjasama dengan catering untuk memesan bekal makan siang dengan pembayaran. Kita berharap, ke depannya dapat mendayagunakan potensi yang sudah ada selama ini,”jelas Budi Santoso saat ditemui di ruang kerjanya.

Ia berharap, baik makan bergizi bersama di sekolah maupun implementasi program makan gratis yang akan segera dijalankan ini dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas gizi siswa serta mendukung prestasi belajar mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak