SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) seiring puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada Januari hingga Maret 2025.
Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono, menjelaskan bahwa lonjakan kasus DBD biasanya terjadi di awal tahun, dengan puncak pada Januari hingga Maret. Berdasarkan data Dinkes Gunungkidul, tren kasus DBD tahun 2024 menunjukkan peningkatan signifikan pada awal tahun.
"Pada Januari 2024 terdapat 70 kasus, meningkat drastis pada Februari menjadi 202 kasus, dan mencapai puncaknya pada Maret dengan 344 kasus. Tren kasus di akhir tahun, seperti Desember menuju Januari, menunjukkan kenaikan hingga 50 persen," ungkap Ismono pada Senin (13/1/2025).
Ismono menambahkan, kelompok usia yang paling rentan terserang DBD adalah balita dan anak-anak hingga usia 15 tahun. Sebagian besar kasus terjadi pada anak-anak, dan tahun lalu terdapat lima kasus kematian, semuanya adalah balita dan anak-anak.
Baca Juga:Belum Bisa Direalisasikan Menyeluruh, Aisyiyah Siapkan Dapur dan UMKM untuk MBG
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, Dinkes mengimbau masyarakat menjalankan Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 4M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat penampungan air, mendaur ulang barang bekas, dan memantau jentik nyamuk secara berkala.
Selain itu, masyarakat diminta untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta menjaga kebersihan lingkungan, badan, makanan, dan minuman.k Dia meminta jika ada anggota keluarga yang mengalami demam mendadak disertai mual atau muntah maka segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat agar bisa dideteksi dini.
Ismono menambahkan dengan prediksi peningkatan curah hujan di awal 2025, masyarakat diimbau lebih waspada terhadap penyebaran nyamuk Aedes aegypti, vektor utama DBD. Peningkatan kasus ini diharapkan dapat diminimalkan dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.
"Mari bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan melaksanakan langkah-langkah pencegahan agar risiko penyebaran DBD dapat ditekan," tutup Ismono.
Kontributor : Julianto
Baca Juga:Siap Bela Megawati, Kader PDIP Gunungkidul Lakukan Cap Jempol Darah